Pemalsuan Dokumen, Feriyani Lim Laporkan Abraham Samad

Nama Feriyani Lim saat ini tengah menjadi perbincangan, setelah dia melaporkan Ketua KPK, Abraham Samad ke Bareskrim Polri dengan tuduhan pemalsuan dokumen. Kejadian yang dilaporkan terjadi pada tahun 2007, bermula ketika feriyani hendak membuat paspor. Disebutkan bahwa Abraham telah memalsukan KTP dan KK milik Feriyani untuk membuat paspor.

Kuasa hukum Feriyani, Haris Septiansyah membeberkan permasalahan ini. Tahun 2007 di Pontianak belum ada fasilitas paspor online. Lalu, Feriyani pindah ke Makassar dan tak lama mendapatkan paspor yang disebut-sebut hasil bantuan dari Abraham Samad.

“Terlapor AS di mana dugaan tindak pidana pemalsuan surat. Pada 2007 klien kita domisili di Pontianak dia mau ke LN (luar negeri) butuh paspor. Kemudian ketemu UK dan dikenalkan dengan AS untuk membantu proses pembuatan paspor,” ujar Haris di Bareskrim Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015).

Haris juga menjelaskan, kliennya tinggal melakukan foto, alamatnya kemudian diubah dengan alamat KK Abraham Samad, dan paspornya langsung jadi.

Sebelumnya, Feriyani Lim telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sulsel. Feriyani dilaporkan oleh seorang pria bernama Chairil Chaidar Said pada tanggal 29 Januari 2015 di Makassar. Ia dilaporkan karena membuat Kartu Keluarga (KK) menggunakan alamat Abraham Samad yang berada di Makassar.

Tak hanya dilaporkan dugaan pemalsuan dokumen, kali ini beredar pula foto mesra Abraham samad dengan Feriyani Lim di sebuah kamar. Setelah melaporkan sang Ketua KPK, Feriyani yang memakai nama siska di paspornya meminta pengamanan dari polisi di sekitar tempat tinggalnya. Permohonan ini sudah disampaikan ke Kepala badan Reserse kriminal (Kabereskrim) Polri Inspektur Jenderal Polisi Budi Waseso.

Perempuan yang lahir tanggal 15 Februari 1986 ini mengaku tidak nyaman terkait pemberitaan dirinya setelah melakukan pelaporan kasus ini ke Bareskrim. Tak hanya itu, Feriyani disebut memiliki rekening gendut bernilai sekitar 4 miliar yang diduga diberi oleh Abraham Samad.