Pulau dewata selain dikenal sebagai surga wisata juga menyimpan banyak misteri di dalamnya. Ada Karang Memadu, sebuah tempat yang disebut pembuangan bagi pria yang berani berpoligami, ada juga Trunyan, desa unik di mana orang yang meninggal diletakkan begitu saja di atas tanah, tidak dikuburkan.
Bagi yang belum tahu menahu soal perkampungan ini pasti merasa takut dan menyeramkan. Ya, bagaimana tidak, siapa yang berani saat melihat tulang belulang atau mayat bergelimpangan di bawah pohon begitu saja. Tetapi, agar tak salah paham kita akan mengupas tuntas tentang fakta dari desa Trunyan ini.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Konon, jenazah tersebut diletakkan di dekat pohon Taru Menyan yang berusia ribuan tahun dan menimbulkan bau harum. Walaupun belum ada penelitian secara sains, masyarakat setempat percaya bahwa aroma yang keluar dari pohon Taru Menyan inilah yang dapat menetralisir udara di sekitarnya, sehingga bau busuk pun tak ada.
Selain itu, yang berhak dimakamkan di sini adalah mereka yang meninggal secara wajar dan pernah menikah. Khusus mereka yang meninggal secara tidak wajar –kecelakaan tragis misalnya, maka mereka punya tempat lain tersendiri yang dinamakan Sema Bantas.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…