Apakah Sahabat Boombasti pernah mendengar nama Panti Asuhan Manarul Mabrur? Panti Asuhan ini berlokasi di Semarang, Jawa Tengah yang berdiri pada tahun 2011 lalu. Awalnya, sama seperti panti asuhan lain, tempat ini merupakan rumah bagi anak-anak yang sudah tak memiliki keluarga. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini, Manarul Mabrur juga menampung anak-anak yang lahir di luar pernikahan yang sah, atau hasil hubungan di luar nikah.
Hingga saat ini ada puluhan anak dan bayi yang tinggal di panti asuhan ini. Lebih lengkapnya, simak dalam ulasan Boombastis berikut ya!
Pendiri panti asuhan, Rois Bawono Hadi, mengatakan bahwa Manarul Mabrur telah melalui perjalanan yang cukup panjang. Panti ini berangkat dari rasa prihatin untuk anak-anak jalanan yang mencari uang dengan jalan mengemis. Rois kemudian menyanggupi untuk membiayai anak-anak binaan Dinas Sosial Kota Semarang tersebut. Mengizinkan mereka tinggal di panti asuhan dan melanjutkan sekolah.
Rois, hingga saat ini mengatakan kalau operasional panti asuhan tersebut dijalankannya bersama dengan istri dan anak perempuannya, Linda. Rois mengatakan bahwa keberadaan panti asuhan seluas 2.400 meter tersebut tak sanggup jika ia harus menggaji karyawannya. Selain itu, Rois juga tidak pernah mencari donatur atau orang yang ingin menyumbang, meskipun belakangan ada banyak sosok yang memberikan bantuan. Ketiadaan karyawan membuat anak-anak menjadi sosok yang mandiri.
Ada sekitar 78 orang yang tinggal di Panti Asuhan Manarul Mabrur ini, terdiri dari 32 bayi, 27 anak usia sekolah dasar, serta sisanya orang dewasa (termasuk para ibu-ibu yang hamil). Ibu-ibu hamil ini diberikan ruang kamar sendiri, sementara menunggu proses kelahiran.
Biasanya anak-anak yang semula tinggal di panti asuhan boleh diadopsi. Namun, berbeda dengan aturan yang diterapkan oleh Manarul Mabrur, anak-anak yang sudah menjadi penghuni panti asuhan tidak untuk diadopsi.
BACA JUGA: Pro Kontra Rumah Penampungan Bayi Hasil Hubungan Gelap, daripada Dibunuh atau Dibuang
Tak hanya menjadi rumah tempat berlindung anak-anak yang tidak mempunyai orang tua saja, Panti Asuhan Manarul Mabrur menyekolahkan anak-anak tersebut sampai selesai pendidikan. Hal itu, agar mereka menjadi anak-anak yang paham agama dan punya ilmu pengetahuan yang luas.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…