Unik Aneh

Manarul Mabrur, Panti Asuhan yang Asuh dan Biayai Bayi Hasil di Luar Pernikahan

Apakah Sahabat Boombasti pernah mendengar nama Panti Asuhan Manarul Mabrur? Panti Asuhan ini berlokasi di Semarang, Jawa Tengah yang berdiri pada tahun 2011 lalu. Awalnya, sama seperti panti asuhan lain, tempat ini merupakan rumah bagi anak-anak yang sudah tak memiliki keluarga. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini, Manarul Mabrur juga menampung anak-anak yang lahir di luar pernikahan yang sah, atau hasil hubungan di luar nikah.

Hingga saat ini ada puluhan anak dan bayi yang tinggal di panti asuhan ini. Lebih lengkapnya, simak dalam ulasan Boombastis berikut ya!

Panti yang berdiri berangkat dari keprihatinan

Pendiri panti asuhan, Rois Bawono Hadi, mengatakan bahwa Manarul Mabrur telah melalui perjalanan yang cukup panjang. Panti ini berangkat dari rasa prihatin untuk anak-anak jalanan yang mencari uang dengan jalan mengemis. Rois kemudian menyanggupi untuk membiayai anak-anak binaan Dinas Sosial Kota Semarang tersebut. Mengizinkan mereka tinggal di panti asuhan dan melanjutkan sekolah.

Anak-anak di panti asuhan [sumber gambar]
Namun, ternyata hal ini tak mudah, karena beberapa anak kembali ke jalan dan tetap meminta-minta. Akhirnya, pada tahun 2012, panti ini berubah menjadi panti yang menampung anak hasil di luar nikah. Agar kelak, saat mereka beranjak remaja, mereka tak turun ke jalan dan melakukan pekerjaan apapun demi uang.

Mengurus semua kebutuhan dengan bantuan keluarga sendiri

Rois, hingga saat ini mengatakan kalau operasional panti asuhan tersebut dijalankannya bersama dengan istri dan anak perempuannya, Linda. Rois mengatakan bahwa keberadaan panti asuhan seluas 2.400 meter tersebut tak sanggup jika ia harus menggaji karyawannya. Selain itu, Rois juga tidak pernah mencari donatur atau orang yang ingin menyumbang, meskipun belakangan ada banyak sosok yang memberikan bantuan. Ketiadaan karyawan membuat anak-anak menjadi sosok yang mandiri.

Pemilik Panti Asuhan Manarul Mabrur [sumber gambar]
Mereka mencuci pakaian sendiri dan melakukan pekerjaan rumah sendiri. Beberapa orang di lingkungan sekitar yang peduli menawarkan pelatihan keterampilan kepada anak-anak ini. Banyak di antara anak tersebut yang ahli dalam mengukir relief, menguasai skill bartender dan barista, bisa mengablon, bisa mengoperasikan mesin las, dan lain-lain.

Sejumlah ibu hamil yang tinggal di panti

Ada sekitar 78 orang yang tinggal di Panti Asuhan Manarul Mabrur ini, terdiri dari 32 bayi, 27 anak usia sekolah dasar, serta sisanya orang dewasa (termasuk para ibu-ibu yang hamil). Ibu-ibu hamil ini diberikan ruang kamar sendiri, sementara menunggu proses kelahiran.

Menjadi tempat berlindung para ibu hamil di luar nikah [sumber gambar]
Perempuan-perempuan ini adalah mereka yang hamil di luar nikah, yang juga berkonsultasi ke panti asuhan. Karena tidak memiliki identitas, beberapa bahkan tidak diketahui siapa ayah dan ibunya, nama anak-anak tersebut dimasukkan ke KK miliki Rois. KK tersebut terus diperbaharui seiring dengan banyaknya anak yang datang dan dititipkan di panti.

Anak yang dititipkan bukan untuk diadopsi

Biasanya anak-anak yang semula tinggal di panti asuhan boleh diadopsi. Namun, berbeda dengan aturan yang diterapkan oleh Manarul Mabrur, anak-anak yang sudah menjadi penghuni panti asuhan tidak untuk diadopsi.

Tidak untuk diadopsi [sumber gambar]
Karena, terkadang ada orang tua yang sengaja menitipkan anak mereka, yang suatu saat anak tersebut akan diambil kembali. Sehingga, Rois merasa bahwa ia telah diamanahkan untuk menjaga anak-anak tersebut.

BACA JUGA: Pro Kontra Rumah Penampungan Bayi Hasil Hubungan Gelap, daripada Dibunuh atau Dibuang

Tak hanya menjadi rumah tempat berlindung anak-anak yang tidak mempunyai orang tua saja, Panti Asuhan Manarul Mabrur menyekolahkan anak-anak tersebut sampai selesai pendidikan. Hal itu, agar mereka menjadi anak-anak yang paham agama dan punya ilmu pengetahuan yang luas.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

3 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

3 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

3 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago