Kita semua tentu tahu bahwa menjadi seorang atlet itu butuh usaha dan kerja keras. Latihan panjang selama berjam-jam, dan peraturan yang ketat menjadi makanan sehari-hari mereka. Hal itu dilakukan karena kecintaannya pada olahraga.
Meski begitu, olahraga yang begitu dicintai para atlet ini bukan tanpa resiko. Beberapa orang atlet malah meninggal dunia ketika sedang melakukan olahraga yang paling mereka sukai ini.
Antonio Puerta adalah seorang pesepakbola yang bergabung dengan Sevilla FC sebagai gelandang tengah. Berkat penampilannya yang memukau dalam dua pertandingan, ia menjadi sosok yang begitu disukai pendukung Sevilla.
25 Agustus 2007 dalam pertandingan La Liga, Sevilla berhadapan dengan Getafe. Saat pertandingan berjalan 30 menit, ia tiba-tiba mengalami serangan jantung serius pingsan di lapangan. Puerta akhirnya meninggal dunia 3 hari kemudian.
Chuck Hughes adalah bintang NFL yang sedang bersinar pada awal tahun 70an. Saat itu penampilannya sedang berada pada puncaknya dan ia berhasil mencetak beberapa rekor untuk Western Texas College.
Ray Chapman adalah seorang pemain baseball ternama di Amerika Serikat dengan prestasi yang hebat. Namun pada pertandingan melawan Yankees, pelempar bola Carl Mays melemparkan spitball, bola yang sudah dibasahi dengan air sehingga arahnya jadi tidak menentu.
Saat musim latihan tahun 1993, Reggie Lewis yang merupakan seorang pebasket NBA pingsan di lapangan dan meninggal dunia di usia 27 tahun. Beredar rumor bahwa ia menggunakan kokain yang turut menjadi penyebab kematiannya.
Ayrton sena bukan cuma pembalab F1 yang paling disukai, ia juga dianggap sebagai pembalab terhebat sepanjang masa. Namun ia akhirnya meninggal dunia dalam balapan di San Marino Grand Prix pada tahun 1994.
Todd Skinner adalah seorang pemanjat tebing bebas. Ia tahu resiko olahraga yang ia tekuni, namun ia tetap tertantang untuk memanjat tebing-tebing gunung. Tahun 2006, ia dan temannya berencana untuk menaklukan tebing miring di Taman Nasional Yosemite bersama temannya, Jim Hewitt.
Baru saja memasuki tahun pertamanya di Liga Hockey Nasional tahun 1968, Bill Masterton ditabrak oleh dua orang pemain lawan sehingga ia jatuh terbanting dengan keras ke lantai es. Tabrakan itu membuatnya mengeluarkan banyak darah dari hidung, telinga, dan mulut.
Olahraga memang salah satu usaha untuk bisa hidup sehat. Namun dalam kondisi tertentu, tekanan fisik yang besar dalam olahraga juga bisa jadi membahayakan. Ada baiknya jika tidak terlalu memforsir tubuh terlalu keras saat berolahraga. Jangan terlalu memaksa diri karena batas kekuatan fisik setiap orang tidaklah sama.
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…