Categories: Tips

Anak Penjual Kerupuk Hingga Sopir Angkot di Surabaya Berkesempatan Menjadi Mekanik Pesawat

Semua warga negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan layak. Tidak peduli dari mana mereka berasal dan seperti apa latar belakang ekonominya, selama mereka mau dan mampu pasti selalu ada jalan untuk kesuksesan yang didapat dengan meraih pendidikan tersebut. Jalan inilah yang mungkin sudah ditemukan oleh 24 anak dari keluarga kurang mampu di Surabaya untuk kemudian membawa mereka menuju pintu kesuksesan.

Ya, siapa sangka pemerintah kota Surabaya akan mengirimkan putera-puteri terbaiknya ini untuk menjajal profesi sebagai mekanik pesawat terbang. Para pemuda berasal dari kelas ekonomi bawah yang mungkin tidak pernah menyangka bahwa mereka bisa melakukan hal yang bagai mimpi ini. Simak kisah dramatis mereka berikut.

24 anak dari keluarga kurang mampu mendapat kesempatan melebarkan sayap

Terlahir di keluarga dengan tingkat ekonomi pas-pasan mungkin sempat membuat anak-anak ini tidak yakin bahwa mereka bisa meraih mimpinya. Namun sekarang nampaknya mereka dan orang tua bisa tersenyum lebar. Beberapa waktu lalu ada sekitar 24 pemuda dan pemudi lulusan Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya yang baru saja menandatangani sebuah kontrak kerja sementara dengan salah satu maskapai penerbangan.

Anak berprestasi Surabaya [image source]
Anak-anak tersebut pun akan segera membuka jalan karir mereka dengan memulai menjadi seorang mekanik pesawat. Siapa sangka para pemuda berprestasi ini berasal dari kalangan kurang mampu yang mana orang tua mereka sehari-hari bekerja sebagai penjual kerupuk, pekerja serabutan, kuli bangunan, dan juga sopir angkot. Mereka lah anak-anak beruntung yang mendapat beasiswa sekolah dari pemkot Surabaya dan saat ini berhasil melebarkan sayap di bidang baru di ibu kota negara.

Anak muda berprestasi ini diberi wejangan khusus oleh Bu Risma

Mengingat bahwa mereka hanya memiliki sedikit waktu lagi di Surabaya sebelum beranjak menuju jakarta, maka para pemuda ini menyempatkan waktu untuk menemui sang ibu walikota. Betapa bangganya seorang Tri Rismaharini saat menerima 24 pemuda terbaik ini di ruang kerjanya. Sebelumnya memang Risma sempat mengunjungi kampus mereka namun ya tidak bisa berbincang se-intim saat bertemu di kantor.

Wejangan Bu Risma [image source]
Pada pertemuan tersebut sang ibu memberi anak-anaknya banyak sekali wejangan atau nasihat. “Kalau kerja kalian bagus perusahaan pasti akan senang dan menaikkan status jabatan,” itulah salah satu wejangan Risma. Walikota Surabaya itu intinya berharap arek-arek Suroboyo yang akan segera terjun ke dunia profesional itu untuk mencoba beradaptasi dengan baik serta tak pernah lelah dalam belajar. Tak lupa juga Bu Risma mengingatkan mereka agar menyisihkan sedikit penghasilannya untuk orang tua di rumah. Karena mereka bisa sampai pada titik ini berkat kerja keras keluarga di rumah juga.

Anak-anak muda itu benar-benar diseleksi dengan ketat

Seperti yang telah disebutkan bahwa para pemuda yang akan melanjutkan pekerjaannya di Jakarta ini berasal dari keluarga kurang mampu dan diberikan beasiswa khusus oleh pemkot Surabaya. Dalam menyeleksi calon penerima tentu saja pihak Risma tidak main-main. Sebelumnya ada sekitar 800 siswa kurang mampu yang diseleksi dinas sosial. Pihak dinas dengan telaten mendatangi satu persatu rumah anak tersebut demi mengetahui secara langsung situasi yang terjadi di lingkungan rumah.

Motivasi Bu Risma [image source]
Pihak pemerintah kota Surabaya mengaku bahwa mereka benar-benar memilih anak-anak kurang mampu namun memiliki prestasi cemerlang di sekolah. Misalnya saja seorang peserta bernama Riksa Alfarisi yang merupakan anak dari seorang sopir angkot. Riksa tidak pernah menyangka bahwa ketekunannya selama di SMK dengan jurusan permesinan bisa mengantarkannya sampai sejauh ini. Dia mengaku bahwa mana pernah sebelumnya Riksa bermimpi untuk bekerja di bengkel pesawat terbang. Sebuah kendaraan yang biasanya hanya dia lihat dari jauh, dan sebentar lagi justru akan menjadi temannya sehari-hari. Pengalaman yang menurutnya bisa membantu mengangkat derajat sang orang tua.

Beasiswa yang diberikan pemerintah kota Surabaya tersebut memang bekerjasama dengan Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) serta Garuda Maintenance Facility (GMF) yang berlokasi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Pihak pemkot juga akan menanggung seluruh pembiayaan anak-anak ini selama di Jakarta dan belum menerima penghasilan. Dengan adanya program ini kita bisa melihat bahwa pemerintah kota pahlawan berhasil mewujudkan mimpi anak-anak yang mungkin sebelumnya untuk membayangkan arti kesuksesan saja mereka tidak mampu. Tak lain hal itu dikarenakan betapa sulitnya hidup mereka sehari-hari. Dan sekarang selamat untuk kalian atas segala kepercayaan yang diberikan dan jangan pernah berhenti belajar. Ingat pesan ibu Risma untuk selalu menunjukkan performa terbaik dan juga jangan lupakan keluarga di rumah.

Share
Published by
Faradina

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago