Categories: Tips

Marinir Amerika Menembak Jatuh Pesawat Iran Airlines 655

Kejadian yang baru-baru ini menggemparkan dunia penerbangan adalah tertembaknya pesawat malaysia airline dengan kode penerbangan MH317 yang bertolak dari Amsterdam dan ditengah jelan ditembak jatuh.

Belum jelas siapa pelaku penembakan, entah separatis pro Rusia ataukah militer Ukraina. Namun banyak video yang beredar di Internet pelakunya adalah separatis pro Rusia. Namun bukti video tersebut tidak cukup untuk menuduh mereka sebagai pelakunya. [Baca Juga:6 Pesawat Penumpang Yang Ditembak Jatuh Sepanjang Sejarah]

Tahukah Anda, bahwa kejadian penembakan pesawat komersil atau pesawat penumpang ini bukan kali pertamanya terjadi?.

Militer Amerika Menembak Jatuh Iran Airlines 655

Rudal yang diberi nama The American missile cruiser dari kapal tempur USS Vincennes menembak jatuh sebuah pesawat penumpang (komersil) Iran Airlines yang bertolak dari Iran menuju Dubai di Teluk Persia.

Angkatan laut Amerika saat itu mengira pesawat penumpang tersebut adalah pesawat tempur irang karena terbang dengan bergerak lambat, pada akhirnya marinir Amerika meluncurkan rudal untuk menembak jatuh pesawat Iran Airlines dengan nomor penerbangan 655 tersebut. [Baca Juga:5 Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan Sepanjang Masa]

Total 290 penumpang tewas akibat marinir Amerika menembak jatuh Pesawat iran tersebut. Akibat kejadian ini, hampir seluruh dunia mengutuk langkah yang diambil Amerika Serikat dan makin menambah kebencian negara Islam terhadap Amerika Serikat.

Amerika Serikat tidak pernah secara resmi meminta maaf atas serangan tersebut. Bahkan presiden Ronald Reagan membela aksi marinirnya yang menembak jatuh pesawat Iran Airlines itu, membebaskan kapal perang AS untuk beroperasi dan justru menyalahkan Iran.

Komentar dilontarkan Ronald atas tragedi tersebut justru menambah keruh dunia penerbangan “Ketika pesawat gagal mengindahkan peringatan berulang dari marinir kami, Vincennes mengikuti perintah dan telah sesuai dengan prosedur umum, menembak pesawat untuk melindungi diri terhadap kemungkinan serangan,” katanya pada saat itu.

Yang membuat konyol adalah, bagaimana pesawat komersil akan menyerang dan bagaimana pesawat komersil membawa rudal atau rocket sementara didalam pesawat penuh dengan penumpang.

Penelitian terkait kejadian ini mengungkapkan fakta bahwa Iran Airline dengan nomor Penerbangan 655 sedang terbang menaiki ketinggian dari iran menuju Dubai dan transmisi identifier sipil yang akurat menunjukkan itu adalah penerbangan terjadwal biasa dan telah terjadwal jauh hari sebelumnya. Sama sekali tidak ada pesawat perang Iran yang terbang saat itu.

Delapan tahun kemudian, Amerika Serikat dibayar $132 juta sebagai bentuk kompensasi kepada para korban dan untuk menggantikan pesawat Iran Airlines yang tertembak tersebut Airbus A-300, meski begitu pemerintah Amerika Seritak mengakui tidak ada kewajiban untuk membayarnya.

Share
Published by
Admin

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago