Lucu

Mengenal Manas Lilis Lamiang, Pusaka Sakti Suku Dayak yang Digunakan untuk Upacara Adat

Suku Dayak adalah salah satu treasure Indonesia yang namanya dikenal dunia sebagai salah satu kelompok suku yang paling ditakuti. Karena tak hanya tinggal di pedalaman yang tidak modern saja, Dayak juga punya banyak ritual upacara, mantra, serta adat yang konon sangat erat kaitannya dengan hal berbau mistis.

Tak hanya itu saja, orang-orang Dayak terkenal dengan penggunaan manik-manik untuk kelengkapan adat. Bahkan, beberapa jenis manik dianggap sebagai pusaka multifungsi yang bisa digunakan dalam berbagai perayaan dan keperluan. Salah satunya adalah Manas Lilis Lamiang yang akan Boombastis.com bahas dalam ulasan kali ini.

Lamiang adalah budaya banyak negara

Suku Dayak menggunakan lamiang [Sumber gambar]
Melansir dari laman folksofdayak, manik ini sebenarnya bisa ditemukan dalam berbagai budaya, mulai dari China, Romawi, Mesir Kuno, Afhanistan, serta budaya Nusantara sendiri. Di Indonesia, selain Suku Dayak, orang-orang yang meninggali daerah Trunyan, Bali juga menganggap sakti manik ini. Bersamaan dengan jenazah orang yang meninggal dan diletakkan di bawah pohon Trunyan, manik ini akan menjadi teman si mayat dengan diletakkan di mulutnya.

Bentuk manik lamiang yang bermacam-macam

Bentuk manik lamiang [Sumber gambar]
Merunut pada Dayak Ngaju, manik ini asalnya dari pohon batang garing atau ada pula yang menyebutnya batang bohemian (tepatnya dari getah pohon yang sudah terkristalisasi). Bentuk manik lamiang ini juga beragam, ada yang dipotong berbentuk hexagonal atau octagonal memanjang, ada pula yang bentuknya segiempat dan lonjong. Warna lamiang ini juga beragam, dari keruh seperti teh, merah, serta bening agak kecoklatan.

Lamiang sebagai pelengkap upacara adat Suku Dayak

Manik lamiang bohemian [Sumber gambar]
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, manik lamiang ini biasanya digunakan sebagai pelengkap acara-acara sakral seperti jimat, upacara/acara adat, kelengkapan buat basir/balian, syarat perkawin, bekal kubur dan juga pengobatan. Dalam upacara adat misalnya, manik lamiang adalah “Panekang Hambaruan” atau pelindung agar seseorang tidak diganggu oleh roh/makhluk halus.

Manik lamiang sebagai syarat perkawinan

Digunakan dalam perkawinan Suku Dayak [Sumber gambar]
Dalam hal ini, lamiang yang digunakan adalah lamiang asli, bukan yang bisa ditemukan bebas di pasar, ya, Sahabat. Masih melansir folksofdayak, manik lamiang yang disebut Lamiang Turus Pelek, dimana turus pelek adalah kayu yang ditancapkan ke tanah sebagai tambat perahu agar tidak hanyut terbawa arus. Maka nilai pernikahan di dalam adat Dayak Ngaju adalah sebagai bentuk pelabuhan terakhir dari sang laki-laki dan wanita. Selain turus pelek, ada pula Panekang Hambaruan atau memperkuat jiwa, maka pasangannya nanti akan menjadi orang yang selalu memperkuat jiwa pasangannya.

BACA JUGA: Tak Cuma Mandau, Ini Lho Satu Lagi Senjata Suku Dayak yang Luar Biasa

Cara penggunaan lamiang ini juga bermacam-macam Sahabat, dari dipakai (jika untuk orang yang menikah) hingga diletakkan di samping atau bagian tubuh tertentu. Penggunaan manik lamiang ini sudah ada dari zaman nenek moyang Suku Dayak eksis di Indonesia. Sehingga hal tersebut sudah mendarah daging dan akan terus hidup sebagai adat mereka.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

2 days ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

3 days ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

4 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

6 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

1 week ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago