Inspirasi

Syed Saquib, Mahasiswa yang Jadi Lulusan S3 Termuda di Usia 25 Tahun

Banyak mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan dan mau mendapatkan gelar S1 tapi bermalas-malasan atau menunda-nunda mengerjakan skripsi. Tak jarang mahasiswa molor wisuda atau bahkan memilih tak melanjutkan.

Tapi berbeda dengan mahasiswa satu ini, yang merupakan lulusan S3 termuda di Indonesia. Meraih gelar doktor saja tidak mudah, apalagi ia merupakan mahasiswa internasional yang juga beradaptasi dengan bahasa dan budaya di sini.

Jadi Lulusan S3 Termuda

Ialah Syed Saquib, seorang mahasiswa yang meraih gelar doktor di usianya yang masih sangat muda. Di usianya yang masih 25 tahun 9 bulan ini, Saquib menjadi wisudawan doktor termuda dari program Teknik Kimia di Fakultas Teknologi Industri ITB. Ia juga berhasil menyelesaikan program doktoralnya itu dengan waktu yang singkat yaitu tiga tahun.

Sosok Syed Saquib [Sumber Gambar]
Menjadi lulusan S3 di usia muda saja tidak mudah, apalagi bagi Saquib yang merupakan mahasiswa internasional. Bukan saja harus menyesuaikan diri dengan lingkungan akademik yang berbeda dari tempat tinggal asalnya, ia juga harus beradaptasi dengan lingkungan kehidupan yang baru baginya di Indonesia.

Tantangan yang Dihadapi

Sebagai mahasiswa internasional, salah satu tantangan terbesar bagi Saquib adalah bahasa. Bahasa Indonesia bukan bahasa pertama baginya, sehingga pada awal masa perkuliahannya, Saquib sempat mengalami kesulitan dalam beradaptasi.

Syed Saquib saat pidato wisuda [Sumber Gambar]
Tak ingin menyerah, Saquib mengambil kelas bahasa agar ia bisa lebih memahami dan bisa terhubung dengan komunitas akademik di kampus. Saquib menunjukkan tekadnya untuk bisa menguasai bahasa Indonesia. Di samping bahasa, budaya di Indonesia merupakan hal yang baru baginya. Ia pun juga berusaha untuk beradaptasi dengan baik di sini.

Memilih ITB

Meski tahu tidak akan mudah menjalani pendidikan di negara lain, Saquib tetap memilih ITB sebagai tempat menempuh pendidikan doktornya. Ia mengatakan tertarik untuk belajar di ITB karena reputasinya yang unggul di bidang sains dan teknologi. Ia meminati isu pengelolaan air, di mana ITB punya kiprah yang baik dalam bidang tersebut.

Kampus ITB [Sumber Gambar]
Latar belakang studi Saquib sendiri merupakan di bidang ilmu lingkungan ketika menempuh S1 dan S2. Di sinilah, ia bisa makin mendalami ilmu mengenai pengelolaan air. Bukan hanya karena ia menyukai bidang ini, namun Saquib mencari ilmu untuk manfaatnya nanti di masyarakat.

BACA JUGA: Jadi Inspirasi Bagi yang Belum Wisuda, Kakek Ini Sukses Jadi Sarjana di Usia 86 Tahun

Meski harus dijalani dengan tidak mudah dan sempat mengalami kendala, Saquib bisa menjadi lulusan S3 termuda di negara yang bukan asalnya. Kisahnya bisa menjadi inspirasi untuk mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan agar tetap semangat meski menghadapi rintangan.

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago