Trending

Anggota Paskibra Semarang Meninggal Ditembak Oknum Polisi, Benarkah Gara-Gara Tawuran?

Media sosial dihebohkan dengan kematian seorang siswa SMA. Gamma Rizkynata Oktafandi, pelajar kelas XI Teknik Mesin 2 SMK 4 Semarang yang juga salah satu anggota Paskibra tiba-tiba saja dikabarkan meninggal setelah menderita luka tembak.

Usut punya usut, peluru yang merenggut nyawa remaja yang akrab dipanggil Gamma ini berasal dari senjata api oknum polisi. Meski sempat dirawat di IGD RSUP dr. Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Gamma menghembuskan napas terakhirnya.

Malam minggu kelam merenggut nyawa Gamma

Seperti remaja lain, Gamma menyempatkan waktu berkumpul bersama teman-temannya. Hanya saja, malam minggu tersebut menjadi malam terakhir baginya. Tanpa diduga, seorang polisi menembakkan senjata api dan menewaskan anggota Paskibra tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi, Gamma tidak sendiri. Kabarnya dua rekan yang menemani Gamma juga terkena tembakan. Ramai di media sosial, peristiwa ini diawali dengan senggolan antara kendaraan korban dan milik polisi tersebut.

Gamma mendapat luka tembak di pinggul

Salah satu akun media sosial, @Kyai Mbeler menjelaskan bahwa Gamma menghembuskan napas terakhir Minggu, 24 November 2024 pukul 01.58 WIB. Diduga, peluru tersebut mengenai dan menembus bagian pinggul, sementara temannya yang selamat tertembak di bagian tangan.

Fakta lain, Staf Humas RSUP dr Kariadi Semarang, Aditya Kandu juga membenarkan korban sempat dirawat di sana. Masuk dan keluar pada tanggal yang sama sebelum dibawa pulang ke alamat rumahnya di Jalan Borobudur Timur, Manyaran, Kota Semarang.

Polisi menembak karena berusaha hentikan tawuran

Dalam penyelidikan lebih lanjut, polisi yang menembak Gamma bernama Aipda Robig Zaenudin (38), anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang. Dalam konferensi pers, Kepolisian telah mengamankan beberapa orang dari dua kelompok gangster Seroja dan Tanggul Pojok.

Selain itu, polisi juga menunjukkan beberapa jumlah barang bukti senjata tajam. Salah satu di antaranya adalah celurit panjang warna merah yang diklaim polisi adalah milik Gamma.

Sosok Gamma ternyata anak yatim dan paskibra

Selain netizen, keluarga Gamma juga tidak percaya dengan pernyataan dari pihak Kepolisian. Keluarga dan teman-teman tidak percaya bahwa seorang anggota Paskibra dan anak berprestasi bisa terjerumus dalam kekerasan antar geng, seperti yang dijadikan alasan oleh polisi untuk menembak Gamma.

Siman, kakek Gamma, mengatakan bahwa cucunya memiliki pribadi yang tekun, pendiam, serta penurut. Menurutnya, Gamma bukanlah anak nakal, bahkan selalu pamit setiap kali bepergian. Selain itu, ia juga merupakan anak yatim karena ibunya sudah meninggal.

Harapan agar pelaku dihukum setimpal

Tidak percaya dengan hasil penyelidikan polisi, Siman berharap pihak berwajib mampu bertindak adil dan transparan, serta memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku. Ia yakin, Gamma tidak bersalah. Apalagi rencana untuk bertemu cucu tersayang di akhir tahun ini sirna selamanya.

Selain itu, Waka Kesiswaan SMK N 4 Semarang, Agus Riswantini, mengatakan bahwa Gamma adalah anak yang baik, berprestasi dan tidak mungkin terlibat tawuran. Ia juga baru saja memenangkan lomba baris-berbaris di Akpol Semarang.

BACA JUGA: Kronologi Ronald Tannur Batal Bebas hingga Temuan Uang 1 T

Bola panas kini berada dalam genggaman Polrestabes Semarang. Meski pelaku sudah ditahan, publik sangat menantikan keadilan. Apalagi sudah ada beberapa tersangka yang mengaku tawuran bersama Gamma, meski semua mengaku tidak mengenalnya. Layak dinanti kelanjutan kasus ini.

Share
Published by
Bayu Yulianto

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago