Baixua Liu, buronan FBI dengan harga selangit. [Sumber gambar]
Katanya gencatan senjata, tapi tampaknya Amerika Serikat tidak akan membuat perang antara Iran dan Israel berakhir dengan mudah. Saat ini ada sebuah operasi untuk memberangus para otak yang memperkuat Iran.
Kabar terakhir adalah tentang pencarian Baoxia Liu yang kini jadi buronan FBI dengan harga yang sangat fantastis. Ia diburu para agen federal karena ada kaitannya dengan Iran. Siapakah dia?
Perang antara Iran dan Israel tidak hanya terjadi lewat rudal balistik dan ledakan. Konfrontasi ini kian meluas dengan terlibatnya seorang wanita yang diduga ‘mempersenjatai’ Iran.
Dia adalah Baoxia Liu. Seorang wanita keturunan China yang disebut-sebut telah menyelundupkan ribuan komponen elektronik dari Amerika Serikat ke Iran selama 18 tahun lamanya bersama tiga identitas lain, yaitu Li Yongxin (alias Emma Lee), Yung Yiu Wa (Stephen Yung), serta Zhong Yanlai (Sydney Chung).
Barang-barang yang diselundupkan oleh Liu juga tidak bisa dianggap remeh. Mulai dari komponen-komponen untuk memproduksi drone, perlengkapan-perlengkapan militer, sampai rudal balistik. Waduh!
Liu sendiri saat ini masih tercatat sebagai warga negara Tiongkok dan ia menggunakan ‘bakatnya’ dengan berafiliasi kepada perusahaan cangkang yang berbasis di negaranya dan Hongkong. Yang menarik, perusahaan tersebut ternyata punya koneksi dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Setelah diulik, ketahuan bahwa ada beberapa perusahaan elektronik yang memanfaatkan ‘jasa’ Baoxia Liu. Dua diantaranya adalah Rayan Roshd Afzar dan Shiraz Electronic Industries.
Pantas saja kalau FBI sampai ngejar-ngejar Liu dan meminta siapa pun yang memiliki informasi tentang wanita ini untuk segera menghubungi Reward for Justice. Banyak yang menganggap bahwa peningkatan pesat persenjataan dan militer Iran adalah berkat Liu.
Seperti disebut di atas bahwa Baoxia Liu adalah warga negara Tiongkok. Ia lahir di Weifang, Provinsi Shandong, Tiongkok, 10 September 1981. Ia juga dikenal memiliki beberapa nama alias, seperti Emily Liu atau Baojuan Liu.
Mengenai tampilan fisik, Liu digambarkan memiliki rambut hitam serta mata cokelat. Yang membuat dugaan semakin menguat, wanita ini tidak hanya menguasai bahasa Mandarin atau Kanton, tetapi juga Farsi. Dikenal juga sebagai bahasa Persia yang dituturkan oleh masyarakat Iran, Afghanistan, dan Tajikistan.
Modus penyelundupannya, perusahaan Liu memalsukan dokumen ekspor, menyamarkan identitas penerima, hingga meyakinkan pihak eksportir kalau komponen-komponen yang mereka impor bakal dipakai untuk keperluan sipil Tiongkok.
Aktivitas ilegal ini sudah dilakukan sejak tahun 2017 dan baru ketahuan sekarang. Pasalnya, komponen tersebut memang termasuk dalam kategori teknologi penggunaan ganda (dual-use technology), yang bisa dipakai untuk keperluan sipil maupun militer.
Dengan adanya kasus ini, Baoxia Liu disebut-sebut sebagai ‘otak’ di balik perkembangan pesat militer Iran. Apalagi saat ini Iran membuat negara maju seperti AS dan Israel sampai meminta untuk gencatan senjata.
Itulah mengapa Amerika Serikat, melalui Departemen Kehakiman (DOJ) menganggap bahwa Liu dan tiga rekannya telah melakukan pelanggaran serius dan meminta FBI untuk melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap dirinya.
Hingga kini, belum diketahui di mana Baoxia Liu bersembunyi.
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…
Hakim akhirnya bersikukuh menolak permohonan praperadilan dari Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Rismansyah. Dengan…