Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kian getol sidak parkiran liar. [Sumber gambar]
Tak hanya kawasan Timur Tengah yang memanas. Di Jawa Timur pun kini sedang dihangatkan dengan topik seputar tukang parkir.
Kali ini yang menjadi sorotan adalah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Kebijakannya menjadi viral ketika tiba-tiba melakukan sidak ke tempat-tempat usaha serta menghentikan operasional bisnisnya gara-gara masalah parkir. Ada apa, Cak Eri?
Usai viral di Surabaya saat Eri Cahyadi dengan baju dinasnya dan naik motor tiba-tiba melakukan sidak ke sebuah minimarket, kabar terbaru Cak Eri juga menutup tempat usaha Toko Modern. Ia datang dengan ditemani tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri serta Satpol PP.
Kehadirannya adalah untuk menyegel lahan parkir di tempat tersebut gara-gara membiarkan juru parkir liar. Dirinya sendiri saat itu sedang melakukan operasi penertiban praktik jukir liar di sudut-sudut Kota Pahlawan.
Eri beralasan bahwa keputusan dan tindakannya untuk menyegel minimarket tersebut sudah ada dasar hukumnya. Dirinya mengacu pada Pasal 14 Perda Nomor 3 Tahun 2018 yang menyebutkan bahwa semua tempat parkir di luar ruang jalan harus disiapkan oleh pemilik usaha dan dilengkapi petugas parkir resmi.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pemerintah Kota Surabaya sebelumnya telah memberi peringatan kepada minimarket-minimarket agar menyediakan juru parkir resmi, ditandai dengan pemakaian rompi yang sesuai. Tetapi ia menyayangkan bahwa masih ada yang belum mematuhi peraturan daerah tersebut.
Untuk kasus Toko Modern, Wali Kota Surabaya tersebut menegaskan bahwa yang ditutup adalah tempat parkirnya. Dirinya beralasan bahwa tempat usaha tanpa lokasi parkir, bagaimana pengunjung akan menempatkan kendaraannya. Bila di jalan umum dikhawatirkan akan membuat kemacetan.
Ia juga mempersilakan toko untuk buka kembali bila sudah melengkapi usahanya dengan juru parkir resmi. Tak lupa dirinya mengingatkan agar Toko Modern memberi asuransi sekaligus memberikan seragam resmi dan rompi khusus supaya lebih mudah diketahui masyarakat.
Tapi ketegasan Eri Cahyadi tampaknya tidak sejalan dengan respon warganet. Banyak akun yang mampir Instagram @satpolppsurabaya untuk memberikan kritikan Wali Kota Surabaya.
Salah satunya adalah @mm_rizvan yang menilai bahwa Eri seharusnya memberantas pelaku parkir liar, bukan malah menutup usaha Toko Modern. Selain itu, sebaiknya Pemkot Surabaya juga mengerahkan aparatnya secara rutin dalam menjaga ketertiban kota dari parkir-parkir liar.
“Bapak kan punya aparat yang bisa keliling untuk ngecek apa keberadaan jukir liarnya masih beroperasi lalu kasih hukuman tegas biar ada efek jera, bukan perintah tutup toko yang bisa merugikan banyak pihak, Pak,” tulis @mm_rizvan.
Sementara akun @pondytjh mengingatkan lewat sebuah ungkapan Jawa, ‘Nabok nyilih tangan’ untuk menggambarkan cara Eri dalam bersikap, yaitu menghukum pihak yang seharusnya dilindungi dari orang yang sebenarnya salah, yaitu pelaku parkir liar.
Bagaimana, Cak Eri? Warga sudah bersuara. Apakah nantinya bakal ada revisi kebijakan?
Awan duka bergelayut di atas dunia entertainment Indonesia. Satu kabar mengagetkan karena seorang musisi muda,…
Aksi solidaritas untuk Palestina bertajuk, Global March to Gaza diwarnai dengan adanya campur tangan politik…
Lama tidak terdengar kabarnya, Fadli Zon bikin geger Indonesia. Politisi Partai Gerindra ini dikritik masyarakat…
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…