Mulai Hari Senin kemarin tepatnya di 1 April, murid-murid kelas 12 SMA dan sederajat sedang melakukan ujian nasional. Ya bisa kita bayangkan bagaimana perasaan mereka. Tentunya ada rasa cemas serta ketakutan tersendiri jika soal yang dijawab membawa mereka ke tahap tidak lulus.
Namun, di samping itu semua, ada beberapa siswa yang merasakan ketakutan lebih dari itu. Bahkan, untuk melaksanakan ujiannya saja mereka membutuhkan usaha yang lebih daripada anak-anak pada umumnya. Contohnya seperti siswa-siswa tangguh di bawah ini.
Sejumlah 23 siswa SMA di Ciamis terpaksa menginap di sekolah supaya tidak terlambat mengikuti ujian. Sebab, jika mereka pulang pergi dari rumah ke tempat ujian, waktu yang ditempuh adalah sekitar dua jam. Selain itu, biaya transportasi untuk pulang pergi dari rumah ke tempat ujian sangatlah mahal.
Pelaksanaan ujian nasional di SMAN 2 Martapura, Kalimantan Selatan memang berjalan lancar. Namun, di balik itu semua, ada hal miris yang perlu kita ketahui. Di mana sekolah tersebut ternyata hanya mempunyai 40 komputer untuk ujian, sedangkan jumlah muridnya sekitar 258 orang.
Beberapa murid di SMAN 6 Garut, Jawa Barat memang sudah memiliki pekerjaan. Tapi hal ini lah yang membuat para siswa jadi terganggu saat mengikuti ujian. Seperti 10 siswa dari SMAN 6 Garut ini yang ternyata tidak bisa mengikuti ujian nasional di sekolahnya karena tak diizinkan dari tempat mereka bekerja.
Berbeda dengan ujian zaman dulu yang menggunakan kertas. Kini para siswa SMA sederajat harus bergantung dengan internet dan listrik. Hal ini membuat kekhawatiran beberapa sekolah, salah satunya seperti SMAN 1 Mimika, Papua. Di mana kota tersebut masih sering dilanda pemadaman listrik bergilir akibat mesin disel mengalami kerusakan.
BACA JUGA : Inilah Alasan Mengapa Nilai Ujian Nasional Pantas Menjadi Syarat Utama Masuk Universitas
Itulah beberapa kisah miris yang mewarnai ujian SMA sederajat di tahun 2019 ini. Namun itu tak membuat para siswa di sekolah tersebut patah semangat. Mereka terus berusaha untuk mengikuti ujian demi bisa lulus dari jenjang pendidikan SMA. Semoga tidak ada lagi kendala dan pemerintah setempat bisa lebih memperhatikan kasus di atas agar tak terulang lagi ke depannya.
Beberapa hari lalu sempat viral sebuah kasus keluarga pasien yang memaksa seorang dokter untuk membuka…
Sudah makan hari ini? Hari-hari memang terasa bikin sakit hati. Yang jualan dagangan sepi, yang…
Dengan duit sejuta bisa masuk surga? Wah, siapa yang nggak mau? Lebih baik bayar demi…
Biasanya, film bertema nasionalisme yang diputar di bioskop-bioskop Tanah Air akan mendapatkan respon positif hingga…
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sedang naik daun. Jadi perbincangan banyak orang gara-gara pernyataannya…
Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…