Sosok Kim Jong Un kini tengah menjadi sorotan lantaran kesehatannya dikabarkan menurun usai dioperasi beberapa waktu lalu. Saking misteriusnya keadaan sang pemimpin Korea Utara tersebut, spekulasi dan isu bahwa Kim Jong Un meninggal dunia mulai merebak di seluruh dunia.
Sebagai penguasa Korea Utara, sosok Kim Jong Un memang selalu menarik perhatian dunia. Sejarah kepemimpinan keluarganya sedari awal di balik berdirinya negara tersebut juga penuh dengan lika-liku. Tak hanya itu, Uni Soviet (Rusia saat ini) juga diketahui memiliki andil besar bagi rezim komunis tetangga Korea Selatan tersebut.
Berdirinya Korea Utara bermula dari sosok Kim Il-sung, yang berjuang melawan pasukan Jepang yang menduduki Semenanjung Korea. Tokoh kelahiran 15 April 1912, Mangyongdae, Pyongyang, Korea Utara itu bergabung dengan pasukan partisan muda Korea yang melancarkan perang gerilya. Jepang saat itu memang menjadi musuh utama di daratan Korea.
Jalinan hubungan antara Kim Il-sung yang mewakili Korea Utara dengan Uni Soviet mulai berjalan secara perlahan. Kedua belah pihak saling ‘mengisi’ satu sama lain. Di mana Kim Il-sung mendapat kesempatan mempelajari ilmu kemiliteran dari para perwira-perwira Uni Soviet. Dari sana, ia kemudian ditempatkan di sebuah unit militer bernama Brigade Ke-88 sebagai perwira senior.
Hingga pada 14 Oktober 1945, Jenderal Soviet Ivan Chistyakov menganugerahkan gelar “pahlawan nasional” pada Kim Il-sung di depan ribuan rakyat yang memadati Stadion Pyongyang. Pada 1949, Kim Il-sung mendeklarasikan berdirinya Korea Utara dengan menggunakan ideologi bernama Juche sebagai dasar negara sejak tahun 1950-an.
Setelah era Kim Il-sung berlalu, tampuk kepemimpinan Korea Utara dilanjutkan oleh anaknya, Kim Jong-il dan kini diteruskan oleh Kim Jong-un. Sama seperti pendahulunya, pria yang kini kondisi kesehatannya masih dipertanyakan itu juga menerapkan pemerintahan khas Korea Utara yang militeristik dengan prinsip Juche, sebagai wajah Korea yang bernafaskan aliran kiri khas Marxisme.
BACA JUGA: 5 Hal Ini Diprediksi Akan Terjadi Jika Kim Jong Un Tak Lagi Menjadi Pemimpin Korea Utara
Saat Kim Il Sung Wafat, kota Pyongyang berubah menjadi lautan air mata yang mengucur dari mata masyarakatnya yang merasa kehilangan. Meski terlihat berlebihan, hal ini dianggap wajar oleh rakyat Korea Utara karena mereka menganggap sosok Kim Jong Il sebagai ‘Dewa’ yang melindungi mereka lewat pemerintahannya. Hal ini yang kemudian diwariskan secara turun temurun dari era Kim Il-sung hingga Kim Jong Un sebagai pemimpin Korea Utara.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…