Berbicara mengenai keberagamaan setiap ajang Piala Dunia pastinya menyuguhkan hal tersebut sebagai sebuah panorama indah. Fenomena sosial tersebut dapat tercermin dari banyaknya kontestan yang memiliki keragaman kepercayaan, suku, dan budaya yang berbeda. Tercatat terdapat 32 negara yang berasal dari macam-macam benua. Mulai dari Asia, Afrika, Amerika, sampai Eropa.
Seperti tak mau ketinggalan beberapa tim peserta Piala Dunia juga hadirkan keragaman tanah kelahiran di tubuh skuadnya. Seperti contohnya Timnas Perancis yang punggawanya berisikan banyak imigran dari luar negara menara Effiel. Pogba, Griezman, Matuidi, Mbappe adalah sedikit nama yang menjadi contohnya. Revolusi negara tersebut tahun 1989 disebut-sebut menjadi penyebab hal ini bisa terjadi. Kendati sempat mendapatkan sebuah pertentangan oleh partai Front Nasional, namun kini negara Perancis merasakan betul kehebatan dan potensi besar mereka di tim.
Saat ini wakil Eropa tersebut tengah menapaki jalan indah untuk meraih trofi Piala Dunia 2018. Hal ini lantaran untuk sementara mereka berpeluang untuk melaju ke babak final ajang tersebut. Menghadapi Belgia di semifinal, para punggawa imigran pastinya akan menjadi kunci mereka untuk memenangi laga tersebut. 11 Skuad utama Perancis sendiri hampir semua berisikan banyak pemain yang sebenarnya keturunan para imigran. Pada umumnya pesepakbola tersebut berasal dari beberapa daerah jajahan Perancis masa perang dahulu.
Seperti contoh, Samuel Umititi merupakan darah Kamerun yang akhirnya memilih panji biru untuk dibela. Dua gelandang pekerja keras yakni Ngolo Kante dan Paul Pogba juga memiliki orang tua bukan dari negara Eropa, mereka berasal dari Mali dan Guene. Tidak berhenti disitu saja duet lini serang Kylian Mbappe juga memiliki gen dari negara luar Perancis. Keluarganya merupakan pencampuran antara Aljazair dan juga Kamerun. Sedangkan mega bintang Perancis yakni Griezmnan memiliki keturunan Portugal.
Dalam sejarahnya berkat darah imigran tersebutnya Timnas Perancis mampu merebut trofi Piala Dunia pertamanya tahun 1998. Kala itu pemain yang memiliki darah dari luar adalah Zidane, Marcel Desailly, Lilian Thuram, Youri Djorkaeff, dan Christian Karembeu. Khusus untuk nama tadi bahkan jadi kunci kesuksesan Les Blues menggandengkan trofi Piala Dunia dan Euro 2000. Lewat torehan emas tersebut kini darah imigran begitu dihargai di skuad tim identik kostum biru tersebut.
Keragaman yang dimiliki Perancis tadi agaknya mirip dengan Indonesia yang juga memiliki berbagai kebudayaan, suku, dan ras. Cuma saja negara kita belum mampu memaksimalkan hal tersebut untuk memperoleh sebuah kejayaan. Dari hal itu kita bisa belajar apabila sebuah keragaman menyimpan kekuatan hebat.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…