5 Oktober diperingati sebagai hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia atau TNI. Nah, tahun ini, TNI akan memperingati ulang tahunnya yang ke-70. Di ulang tahunnya yang ke-70 ini, tentu sudah banyak prestasi yang mampu diukir pasukan ini. Namun sayang, ternyata tidak banyak yang tahu tentang hal ini, lho.
Indonesia sebenarnya telah lama mengirimkan pasukan TNI untuk membantu menjaga perdamaian dunia seperti yang dicanangkan oleh PBB. Pasukan ini disebut sebagai Kontingen Garuda atau lebih sering dikenal sebagai Pasukan Garuda. Lalu, bagaimana sih kehebatan pasukan ini di kancah dunia?
Desember 1962, Kongo bergolak karena adanya usaha pemberontakan di bawah pimpinan Moises Tsommbe yang ingin melepaskan diri dari Republik Demokratik Kongo. Pasukan Garuda III diberangkatkan dalam misi perdamaian dibawah UNOC (United Nations Operation in Congo).
Kolonel Kemal Idris yang memimpin Pasukan Garuda III kemudian merencanakan serangan balasan untuk menangkap para pemberontak ini. Pasukan pemberontak sangat percaya takhayul. Khususnya, mereka takut dengan hantu spritesses yang berwarna putih dan melayang di malam hari. Kemal Idris pun memanfaatkan hal ini dan 30 orang pasukan garuda menyamar dengan jubah putih agar terlihat seperti hantu
Pada malam hari, mereka menyerang dengan menaiki kapal yang digelapkan di atas danau Tanganyika, tidak jauh dari Albertville. Melihat sosok ‘hantu’ itu, semangat para gerilyawan pun berantakan. Ribuan gerilyawan berhasil ditangkap dan senjata mereka mereka disita. Dari penyerbuan tersebut, satu orang prajurit TNI cedera.
Ketika dikirim untuk menjaga perdamaian di Lebanon, pasukan Garuda kembali mengukir prestasi dengan menyelamatkan tentara Spanyol yang sedang berpatroli. Saat itu, 60 pasukan spanyol dengan mengendarai 10 panser sedang berpatroli. Mereka juga mengambil foto kabel saluran air karena mencurigai kabel tersebut adalah kabel komunikasi milik Hizbullah. Nah, aksi mereka ini diketahui oleh Hizbullah sehingga terjadilah kejar mengejar.
Setelah konflik tersebut mereda, anggota pasukan Garuda menemui tokoh Hizbullah untuk menjelaskan adanya kesalahpahaman antara Hizbullah dan Spanyol. Untungnya, sikap pasukan Indonesia yang ramah dengan warga sekitar ternyata memiliki keuntungan tersendiri dalam penyelesaian masalah tersebut. Anggota Hizbullah pun akhirnya memahami duduk perkaranya dan mereka melupakan konflik dengan pasukan Spanyol dari United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL).
Pada 20 Desember 2013 lalu, perbatasan Israel dan Lebanon di garis biru perbatasan dua negara tersebut sempat mengalami ketegangan gara-gara pohon yang tumbang di dua perbatasan. Daerah yang biasanya lengang tersebut menjadi mencekam karena tentara IDF (Israel Defence Force) berencana memotong pohon yang tumbang dan menimpa pagar perbatasan, sementara tentara LAF (Lebanese Armed Force) tidak sependapat.
Seorang tentara IDF kemudian memotong pohon yang tumbang tersebut dengan 2 orang tentara berjaga dan mengarahkan senjatanya ke arah garis biru dan 2 orang lainnya bersiaga di belakang. Di sisi sebaliknya, tentara LAF juga sudah siap dengan senjata M-16 mereka. TNI pun berupaya keras untuk menenangkan kedua belah pihak agar tidak terjadi pertumpahan darah sambil terus mengibarkan bendera PBB.
Selesai memotong pohon, tentara IDF kemudian langsung memperbaiki pagar yang rusak karena tertimpa pohon. Setelah selesai, tentara IDF mengemas peralatan mereka dan meninggalkan lokasi. Begitu juga tentara LAF yang akhirnya kembali menuju markas. Di bawah pengawasan pasukan Garuda, akhirnya insiden ini bisa selesai tanpa terjadi pertumpahan darah.
Pasukan Garuda XXIII pernah menemukan alat mata-mata di perbatasan Lebanon dan Israel. Gara-gara ditemukannya alat ini, maka pihak IDF dan LAF pun sempat mengalami ketegangan. Kedua pihak segera menurunkan personel tentara masing-masing di lokasi lengkap dengan senjata M-16 dan kendaraan Humvee.
Ketika Pasukan Garuda XXIII-A dikirim untuk menjaga perdamaian antara Israel dan Lebanon, terjadi sebuah peristiwa yang membahayakan nyawa seorang anak remaja Lebanon. Anak berusia 15 tahun tersebut melempari pagar perbatasan Israel dengan batu sehingga ia ditangkap.
Tentu saja negosiasinya juga membuat keringat dingin mengalir. Bagaimana tidak, dalam negosiasi yang berlangsung selama 4 jam tersebut, tentara Israel tetap siaga dengan todongan senjata mereka. Namun untungnya mereka bisa membebaskan anak tersebut tanpa terjadi kekerasan dan baku tembak.
Itulah tadi beberapa kehebatan pasukan TNI di kancah dunia. Kiprahnya sebagai pasukan penjaga perdamaian untuk PBB bahkan telah mendapat pengakuan dari Sekjen PBB Ban Ki Moon. Beberapa kali Pasukan Garuda juga mendapatkan penghargaan dari PBB bahkan diakui di berbagai negara.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…