Sampai sekarang kayu masih menjadi barang dengan nilai jual yang sangat mahal. Selain untuk memenuhi kebutuhan papan, untuk mendapatkan kayu berkualitas mesti menunggu puluhan hingga ratusan tahun. Oleh sebab itu bukan hal yang aneh kalau harganya bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah.
Beberapa kayu jenis tertentu memang mahal luar biasa, tapi tentu harganya masih wajar. Tapi, anggapan ini kemudian patah oleh sebuah penemuan menggemparkan. Kamu mungkin nggak percaya, tapi belakangan diketemukan kayu khusus yang harganya sangat mahal. Harganya sendiri kurang lebih sekitar 3,2 miliar. Lantaran banderolnya yang edan ini, tak heran kemudian kalau kayu ini dijuluki yang paling mahal di dunia. Lalu seperti apa wujudnya? Simak ulasannya berikut.
Benar-benar bikin heboh dunia, di provinsi Zhejiang, China, ternyata ada bongkahan kayu yang super duper mahal. Memang kalau dilihat tak ubahnya seperti kayu lapuk biasa, tapi ternyata saat dijual bisa mencapai harga yang bikin pingsan. Bongkahan tersebut dihargai sekitar Rp 3,2 miliar oleh salah satu pembeli.
Menurutnya, kayu tersebut adalah jenis langka yang ada di sana. Kayu dari pohon Phoebe Zhennan atau sejenis Medang, memang diakui sangat spesial di China. Apalagi kalau melihat bentuk dari kayu ini, sepertinya berumur hingga ratusan tahun. Jadi bukan hal yang aneh kalau kayu ini dihargai segitu.
Rahasia harga yang sangat tinggi dari penjualan kayu tersebut ternyata berhubungan dengan sejarah. Pasalnya kayu jenis Phoebe Zhennan itu tidak sembarangan orang yang boleh menggunakannya. Dulunya hanya pihak kekaisaran dan bangsawan yang boleh memakainya.
Oleh karena itu, kayu tersebut menjadi sangat langka karena banyak yang ditebang untuk digunakan para bangsawan membuat rumah dan perabotan. Ternyata jenis kayu ini pula yang dulunya digunakan untuk membangun kota terlarang yang kini berdiri megah di Beijing China. Kalau melihat dari sejarah itu, bukan hal yang aneh lagi kayu ini mahal.
Meskipun ada pembeli yang sudah melakukan transaksi dengan si penemu kayu ini, namun berakhir di kantor polisi. Pasalnya meskipun uang sudah diterima dan barang sudah diserahkan, namun ternyata secara diteliti seksama ternyata kayu tersebut tidak terbukti sebagai jenis Phoebe Zhennan. Akhirnya sang penjual harus ditangkap karena dituduh sudah melakukan penipuan.
Setelah penjual itu ditangkap, dia mengaku ternyata awalnya itu hanya bongkahan kayu biasa yang dia beli seharga 400 ribu rupiah. Namun setelah tiga tahun, dia membuat seolah seperti katu Phoebe Zhennan dan menjualnya. Akhirnya pria itu mesti mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Ternyata di Indonesia ada kayu yang dinilai sebagai yang paling mahal di dunia. Tepatnya di kabupaten Blora, Jawa Tengah, sebongkah kayu besar jenis jati dijual dengan harga yang bikin jantungan. Setelah melewati tawar menawar yang lumayan panjang, akhirnya disepakati kalau kayu tersebut dijual dengan harga satu miliar.
Awalnya kayu tersebut ditawar dengan harga 250 juta, namun kemudian dinaikkan harganya menjadi 500 juta hingga kesepakatan pada angka 1 miliar rupiah. Kalau dilihat dari ukuran, tinggi dan umur kayu tersebut, memang hal wajar kalau dijual dengan harga seperti itu. Yang jelas hal ini langsung bikin tajir para pemiliknya.
Bagaimana? Terkejut bukan melihat harga kayu-kayu itu. Padahal hanya sebuah bongkahan tapi mahalnya bukan main. Jadi mulai saat ini jangan remehkan benda yang berserakan deh, siapa tahu ternyata barang itu kalau dijual bisa bikin tajir pula.
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…