Categories: Tips

Mengintip Keberadaan Kampung Terpencil di Sulawesi Tenggara yang Jago Bahasa Korea

Kamu pasti nggak asing dengan kampung-kampung Inggris yang ada di Indonesia ya. Mulai dari kampung Inggris yang ada di Kediri, Yogyakarta, bahkan belakangan juga muncul di Kota Batu. Nah selain kampung Inggris, saat ini sedang booming kampung Korea yang menggemparkan masyarakat Indonesia.

Tahu sendiri lah ya, era K-Pop dan drama korea memang sedang digilai anak-anak muda kekinian. Karena itu, munculnya fakta kampung Korea yang kabarnya satu-satunya di Indonesia membuat semua orang penasaran. Kamu juga demikian? Kalau iya, simak ulasan menarik berikut.

Terpisah jauh, bahasa etnis Cia-Cia Sulawesi serupa dengan tutur orang Korea

Seperti yang kita tahu ya guys, negara kita memiliki banyak sekali suku, etnis, dan bahasa. Salah satunya yang berada di Sulawesi Tenggara, ada etnis yang disebut Cia-Cia. Etnis ini bermukim sekitar 15 km dari Kota Bau-Bau. Yang unik dari masyarakat ini adalah bunyi bahasa yang digunakan. Ya, percaya nggak percaya, bunyi bahasa etnis Cia-Cia ternyata memiliki kesamaan yang amat banyak dengan bahasa Korea loh guys. Daebak.

Kampung Korea [Sumber Gambar]
Kesamaan bahasa Cia-Cia khas suku Laporo pertama kali ditemukan oleh peneliti Korea yang sengaja datang ke Sulawesi. Menurut ketua adat setempat, penelitian yang menghabiskan hampir 11 tahun pada akhirnya menemukan kesamaan bunyi antara kedua bahasa tersebut. Uniknya, hal ini karena adanya keuniversalan bahasa yang alami terjadi di berbagai belahan bumi. Tanpa pengaruh historis ataupun hubungan bilateral antara kedua tempat itu. Ajaib bukan?

Bak di Negara Gingseng, aksara Hangeul bertebaran di sekitar wilayah etnis Cia-Cia

Kampung Inggris [Sumber Gambar]
Setelah penelitian yang dilakukan baik ahli bahasa Korea maupun tanah air, pada tahun 2009 dalam acara simposium persamaan bahasa, pemerintah Kota Bau-Bau menerima aksara Hangeul sebagai aksara penulisan Cia-cia. Karena itu nggak heran kalau di jalan-jalan sepanjang kediaman etnis Cia-Cia, banyak bertebaran tulisan Hangeul dengan arti bahasa cia-cia di mana-mana. Saat berjalan di daerah itu, kamu bakal merasakan dikelilingi aksara Hangeul tapi dengan suasana khas Indonesia yang kental. Unik bukan?

Untuk melestarikan bahasa Cia-Cia, bukan untuk Kekorea-koreaan

Kampung Inggris [Sumber Gambar]
Pemakaian aksara Hangeul sebagai huruf penulisan Cia-Cia bukan bertujuan untuk mencari perhatian atau sekedar ikut demam K-Pop. Lebih jauh, hal ini dilakukan sebab Pemerintah Kota Bau-Bau ingin melestarikan salah satu bahasa Cia-Cia yang mulai diitinggalkan. Sebab sangat sulit menemukan padanan huruf alphabet yang sesuai dengan bunyi bahasa Cia-Cia. Saat menemukan aksara Hangeul, maka penulisan bahasa Cia-Cia lebih mudah dilakukan.

Guru-guru yang khusus didatangkan dari Korea untuk mengajarkan Hangeul

Kampung Inggris [Sumber Gambar]
Nggak berbeda jauh dengan bahasa Inggris, kini aksara Hangeul juga telah masuk ke kurikulum pendidikan etnis Cia-cia. Mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA siswa-siswi telah terbiasa menulis menggunakan alphabet Korea. Nggak Cuma itu, untuk mendukung hal ini beberapa program pun diadakan pemerintah mulai dari pertukaran pelajar dan studi kebudayaan pun dilakukan. Dan lagi, kamu nggak perlu heran jika banyak oppa-oppa ganteng yang bertebaran di daerah ini. Sebab mereka adalah guru-guru yang khusus datang dari Korea Selatan untuk mengajarkan menulis Hangeul.

BACA JUGA: Mengulik 5 Fakta Unik Soal Bahasa Korea yang Makin Populer

Meski bukan sengaja dibuat untuk mengikuti tren K-Pop, kampung Korea makin hari makin populer. Banyak masyarakat yang sengaja menyambangi tempat ini untuk melihat langsung suasana Indonesia dengan tebaran huruf Korea di mana-mana. Nilai plus lainnya, Cia-Cia yang merupakan bahasa pribumi asli jadi terdengar gaungnya sampai di seluruh penjuru tanah air.

Share
Published by
Aini Boom

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago