Unik Aneh

Ribuan Burung Pipit dan Ikan Mati Mendadak di Waktu Berdekatan, Fenomena Aneh Pertanda Apa?

Tentang bumi yang kian menua, tentu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Ini terlihat dari berbagai fenomena alam yang terjadi. Ada yang lama muncul, ada juga yang baru dan mengejutkan. Seperti fenomena hewan yang mati mendadak dengan cara yang tak biasa belakangan ini.

Ada fenomena burung pipit mati berjatuhan di sejumlah daerah, hingga ribuan ikan mati di sungai. Fenomena ini mengundang tanya, mengapa bisa terjadi? Salah satu dugaan bahkan ada yang mengaitkan dengan hal-hal mistis. Tapi benarkah itu alasannya atau ada penjelasan yang lebih ilmiah? Simak ulasan berikut untuk penjelasan lebih lanjut.

Ribuan burung pipit mendadak mati di Bali, berjatuhan bagai hujan

Siapa yang tidak terkejut jika mendadak ada ribuan burung berjatuhan bak hujan di area pemakaman? Inilah yang terjadi di Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali baru-baru ini.

Ribuan burung pipit mendadak mati di Bali [sumber gambar]
Seorang saksi menyebut bahwa kawanan burung ini tidak diketahui asalnya dari mana. Mereka datang dan bertengger di pohon asem yang ada di area kuburan. Tak lama, burung-burung tersebut berjatuhan dan mati di tanah. Tentu saja ini mengejutkan karena kejadiannya berlangsung di area pemakaman. Pun tidak langsung diketahui mengapa fenomena burung mati berjatuhan ini mendadak terjadi.

Terjadi juga di Cirebon, merupakan kejadian pertama kali

Jika insiden burung pipit berjatuhan di Bali terjadi pada Kamis, 9 September 2021, kejadian serupa juga muncul di Cirebon kurang lebih satu minggu setelahnya. Pada 14 September 2021, ratusan burung pipit juga ditemukan mati di area kantor Pemerintah Kota Cirebon.

Burung pipit mati di Cirebon [sumber gambar]
Meski jumlahnya diperkirakan tak sebanyak insiden yang terjadi di Bali, tetap saja ini mengejutkan banyak pihak. Terlebih sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti ini di Cirebon. Hingga beberapa saat, tidak diketahui jelas apa penyebab burung-burung ini bisa mendadak mati.

Ribuan ikan mati di Bengawan Solo, bangkainya tinggalkan bau menyengat

Baru-baru saja, sungai Bengawan Solo tiba-tiba menarik perhatian karena timbulnya bau menyengat. Ternyata bau tersebut berasal dari ribuan bangkai ikan yang terapung dan telah mati. Kejadian ini membuat warga yang ada di sekitar sungai menjadi resah. Mereka sangat terganggu dan ingin tahu apa penyebab dari bau tersebut.

Bangkai ikan di sungai Bengawan Solo [sumber gambar]
Selain itu, karena air yang bau dan adanya bangkai ikan, membuat PDAM Surakarta tidak bisa mengambil air dari sungai Bengawan Solo. Ini tentu berdampak pada suplai air untuk area-area yang termasuk dalam cakupan PDAM tersebut. Atas insiden ini, Kepolisian Daerah Jawa Tengah ikut turun tangan. Apa kira-kira penyebabnya?

Ada yang mengaitkan dengan hal mistis, ini penjelasan para ahli

Dalam waktu yang berdekatan, berbagai fenomena aneh hewan-hewan mendadak mati ini, membuat berbagai teori muncul ke permukaan. Misalnya, ada yang mengaitkan fenomena ini dengan hal mistis. Terlebih salah satunya terjadi di area pemakaman. Namun benarkah seperti itu?

Burung pipit di area kuburan Bali [sumber gambar]
Pada fenomena burung pipit yang mati dalam jumlah tak biasa, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali melakukan penyelidikan dan menduga bahwa fenomena ini terjadi karena adanya peralihan cuaca yang ekstrem. Alasan yang sama juga disebutkan oleh Protokol Pemerintah Kota Cirebon. Sedangkan untuk kasus di sungai Bengawan Solo, diduga pelakunya adalah pencemaran dari limbah industri.

Ini dia fakta berdasarkan penyelidikan yang dilakukan

Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak berwenang, tim BKSDA Bali menyimpulkan bahwa matinya burung-burung ini disebabkan oleh keracunan pestisida. Sebab diketahui bahwa warga setempat memang menggunakan pestisida non-alami untuk tanaman padi, yang kemungkinan dimakan oleh burung-burung tersebut. Sedangkan pada kasus di Cirebon, disimpulkan karena hujan yang terjadi dua hari berturut-turut.

Ikan mati di Bengawan Solo [sumber gambar]
Pada kejadian yang ada di Sungai Bengawan Solo, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebelumnya memang menerima laporan atas pencemaran sungai. Setelah diselidiki, kemudian ditemukan bahwa pencemaran berasal dari limbah industri, yang lebih spesifik lagi berasal dari pabrik ciu atau minuman keras. Pihak-pihak yang diduga bertanggung jawab atas insiden ini akan diselidiki dan bisa terancam pasal pidana.

BACA JUGA: Jangan Panik, Ini Lho yang Sebaiknya Kamu Lakukan Kalau Berhadapan dengan King Kobra

Kejadian yang begitu mendadak tentu saja membuat munculnya spekulasi dan dugaan-dugaan, dari yang masuk akal hingga bikin geleng kepala. Untungnya, meski fenomena ini memilukan, sudah ada hasil penyelidikan yang menjawab rasa penasaran atas munculnya hewan-hewan mati dalam jumlah ratusan bahkan ribuan. Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi ya.

Share
Published by
Alenka

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago