Kita mungkin mengenal tentang Korea Utara dengan segala nyelenehnya. Mulai dari negara yang doyan bikin senjata berbahaya, hukuman mati selalu mengancam hingga negara yang sangat tertutup dengan dunia. Alhasil kadang kita dibuat berpikir dua kali kalau mau mengunjungi negara ini.
Namun siapa sangka di negara ginseng merah itu ada orang Indonesia yang sudah hidup setengah abad di sana. Alih-alih jadi penduduk miskin atau disuruh kerja paksa, yang ada malah dirinya hidup dengan mewah lebih kaya dari masyarakat biasa. Lalu bagaimana bisa seperti itu? Simak ulasabn berikut.
Gatot Wilotikto ternyata sudah ada di Korut sejak zaman presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dia mendapatkan undangan khusus dari sana untuk menuntut ilmu juga sebagai simbol persahabatan antara kedua negara. Memang saat itu, hubungan kedua negara ini sedang anget-angetnya.
Siapa sangka ada kabar yang tak terduga datang dari Indonesia. Ya, dihilangkannya aliran paham komunisme di Indonesia membuat Korea Utara kaget setengah mati. Apalagi jika mengingat negara ini memang menggunakan paham Komunis dalam menjalankan pemerintahannya. Alhasil kerenggangan hubungan mulai terjadi di antara kedua negara dalam beberapa tahun. Dampaknya ternyata juga dirasakan oleh Gatot.
Akhirnya Gatot pun memilih hidup dan bekerja di sana. Tepatnya dirinya menjadi salah satu peneliti di salah satu universitas terkemuka di Korea Utara. Bahkan dirinya pun telah menikah dan punya anak di sana. Lantaran statusnya yang merupakan warga asing di Korut, alhasil berbagai fasilitas dan kenyamanan khusus.
Berpuluh-puluh tahun penantian, akhirnya muncul titik terang bagi Gatot. Ya, pada masa kepemimpinan Gusdur, dilakukan pemutihan atas kewarganegaraanya dan dia bisa pulang ke Indonesia. Pun demikian, Gatot berusaha untuk mengeluarkan juga istri dan anaknya dari negara tersebut. Dilansir dari BBC, alasannya sederhana, mengenai masa depan anak-anaknya yang tak tahu akan jadi apa kalau terus di sana.
Melalui kisah Gatot, kita jadi tahu bagaimana keadaan Korea Utara yang sesungguhnya. Apalagi melihat perlakukan mereka pada orang Indonesia, terbukti eratnya hubungan kedua negara. Namun demikian, Gatot lebih memilih kebebasan hidup di Indonesia, karena tanah air memang tak akan pernah tergantikan.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…