Kerusuhan Pattani, Thailand [image source]
Saat isu Muslim Rohingya menjadi viral global, satu per satu muncullah foto yang sangat provokatif. Banyak yang mengatakan jika foto itu adalah Muslim Rohingya yang disiksa oleh Biksu Budha Myanmar. Nampak mayat bergelimpangan. Bahkan ada yang nampak terbakar.
Orang-orang percaya saja jika hal itu adalah hal yang sangat nyata. Namun kenyataannya foto itu diberi caption yang salah. Bahkan mengandung maksud yang sangat buruk. Ingin tahu foto apa saja yang beredar di Internet dan ternyata cuma hoax? Mari kita simak bersama-sama.
Foto-foto yang akan anda saksikan di bawah ini sebenarnya foto asli. Tidak ada editan dalam pembuatannya. Namun yang menjadikan foto ini salah adalah caption atau teks yang menyertainya. Teks inilah yang membuat kehebohan hingga menyebar ke seluruh dunia.
Orang-orang hanya tahu jika foto ini adalah bentuk pembantaian yang kejam. Hal ini didukung dengan isi foto yang menampakkan banyak mayat warga. Di sekitarnya berdiri banyak sekali biksu berdiri. Orang bilang jika foto ini bentuk nyata bahwa biksu di Myanmar membantai banyak Muslim Rohingya.
Masih dengan tema yang sama, pembantaian Muslim Rohingya yang dilakukan oleh Biksu Buddha Myanmar. Namun kali ini foto yang dibuat heboh menampakkan ratusan pria tergeletak di pinggir sungai. Lalu di beberapa tempat terdapat tentara menodongkan senjata. Caption yang tampil dari foto ini adalah “Muslim Rohingya yang dibunuh Biksu Buddha hingga 1.000 orang tewas.”
Lagi-lagi hoax. Tidak benar. Caption yang diberikan sangat mengada-ada. Namun anehnya banyak orang percaya dengan foto ini. Memang di foto nampak beberapa orang berlarian dan terdapat beberapa Biksu Buddha. Di foto ini juga nampak mobil dirusak bahkan nampak biksu membawa bom molotov.
Lagi-lagi hoax menyebabkan kegemparan. Bahkan menjadi isu dunia yang tidak main-main. Foto di bawah menampakkan puluhan orang mati terpanggang hingga gosong. Awalnya foto ini disebut-sebut bentuk siksaan yang didapat Muslim Rohingya. Pembakaran massal untuk memusnahkan mereka.
Kita tidak seharusnya langsung percaya dengan foto yang beredar. Kita harus mencari tahu terlebih dahulu mengenai kebenarannya. Tidak asal berkomentar atau menyebarkan. Semakin luas foto itu tersebar terutama ke kalangan bawah, maka dengan cepat foto itu jadi viral. Parahnya akan sangat dipercaya oleh netizen.
Untuk menghindari hal ini kita dapat melakukan hal yang sederhana. Pertama adalah menyimpan foto itu. Kedua adalah mencarinya ke dalam mesin pencari seperti Google yang punya fitur pencarian gambar. Setelah muncul gambar yang dicari kita baca dengan teliti. Setelah itu sebarkan berita yang benar. Tidak membiarkan kejadian ini berlarut-larut. Kebenaran adalah hal yang sangat penting.
Dampak yang ditimbulkan dari beredarnya foto hoax adalah sebuah fitnah. Karena kita percaya dengan kejadian yang tidak tidak nyata terjadi. Kita hanya percaya pada sebuah tulisan yang sebenarnya cuma bohongan. Bahkan menyebarkannya.
Sekecil apa pun suatu kebohongan akan memberikan akibat yang buruk. Salah satunya adalah mulai memanasnya hubungan umat Muslim dan Buddha akibat isu Muslim Rohingya dan foto hoax yang beredar. Jika kita tidak tahu atau tidak bisa membantu lebih baik diam. Tidak ikut memperkeruh suasana.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…