Bupati Sudewo dituntut mundur dari jabatannya. [Sumber gambar]
Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250% yang dilakukan oleh Bupati Sudewo langsung disambut dengan demo masyarakat.
Sebenarnya, bukan hanya gara-gara pajak saja. Kemarahan masyarakat Kabupaten Pati juga diakibatkan oleh adanya sikap Sudewo yang dinilai kurang berkenan bagi masyarakat di kawasan Bumi Mina Tani tersebut.
Awal Agustus 2025, Bupati Sudewo memutuskan kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen. Alasannya, penyesuaian pajak sudah 14 tahun tidak ada update, ditambah lagi pendapatan daerah juga harus digenjot untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur.
Namun publik menilai bahwa kenaikan ini belum pantas, bahkan ketika ada janji keringanan bagi warga kurang mampu. Pasalnya, kondisi ekonomi saat ini sedang tidak baik-baik saja sehingga kenaikan tarif pajak menjadi isu sensitif yang membuat Kabupaten Pati memanas.
Dari tuntutan untuk pembatalan kenaikan pajak, masyarakat juga meminta agar Bupati Sudewo mundur dari jabatannya. Lho, ada apa?
Walaupun sudah dinyatakan bahwa pajak tidak jadi naik, warga Pati tetap kukuh agar Sudewo mundur dari jabatannya. Penyebabnya, dalam video yang beredar di masyarakat, terekam Sudewo menantang masyarakat ia mengatakan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi masyarakat meski nantinya ada 50 ribu pendemo.
Eskalasi pun meningkat. Hingga 10 Agustus 2025, rakyat Pati mulai mendapatkan dukungan logistik dari berbagai lapisan masyarakat yang mendukung aksi demo, dari dalam hingga luar negeri. Tuntutan mereka tetap, yaitu pembatalan kenaikan pajak serta Sudewo harus mundur dari jabatannya.
Spanduk-spanduk bernada provokasi untuk memecat Sudewo bermunculan di sudut-sudut kota. Kelompok-kelompok masyarakat mulai terbentuk untuk mensukseskan aksi tuntutan mundur dan diperkirakan hingga 50 ribu orang.
Rabu (13/8/2025), demo pun benar-benar terjadi. Masyarakat berkumpul memadati Alun-Alun Pati untuk menyuarakan tuntutan mereka, melengserkan Pak Bupati.
Sudewo sendiri sempat mendatangi kerumunan massa. Bermaksud meminta maaf, dirinya justru mendapatkan lemparan-lemparan botol serta sepatu. Beruntung beberapa pihak keamanan melindungi dirinya dari lemparan dengan menggunakan perisai.
Selain Sudewo, Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Pati, Riyoso juga terlibat cekcok dengan masyarakat saat bersama Satpol PP berusaha membubarkan posko penggalangan aksi demo. Sebuah video yang viral memperlihatkan Riyoso sedang cekcok dengan perwakilan koordinasi aliansi Masyarakat Pati bersatu, Husein Hafid.
Dalam video tersebut, Husein mengingatkan bahwa pejabat digaji oleh masyarakat sehingga tidak boleh semena-mena. Ia juga mengingatkan Riyoso, tidak akan pernah bisa menjadi Bupati di Kabupaten Pati bila dirinya mencalonkan diri.
Berkat desakan masyarakat, DPRD Kabupaten Pati akhirnya membentuk panitia khusus hak angket yang bertujuan menyelidiki kebijakan pajak, sekaligus evaluasi terhadap kepemimpinan Sudewo. Bila ada pelanggaran serius, bisa jadi akan ada peluang untuk menurunkan Sudewo dari jabatannya.
Sementara itu, Pemerintah Pusat, melalui Juru Bicara Kepresidenan mengimbau para pejabat publik untuk tidak arogan dalam menegakkan aturan dan membuat kebijakan. Sementara itu KPK juga menemukan adanya dugaan suap terhadap Sudewo terkait proyek kereta dari DJKA.
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…
Hakim akhirnya bersikukuh menolak permohonan praperadilan dari Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Rismansyah. Dengan…
Di tengah kehidupan yang menjengahkan, ternyata kita harus percaya bahwa kebaikan itu akan selalu ada.…