Di antara semua negara ASEAN, Vietnam menjadi salah satu negara yang paling menjadi sorotan oleh pemerintah Indonesia, hal ini tak lain karena aktivitas pencurian ikan di perairan Natuna. Meski kerap dipandang negatif karena hal tersebut, siapa sangka jika negara komunis tersebut mampu menciptakan mobil nasional dalam negeri yang tak kalah dengan Indonesia.
Jika proyek mobil nasional Indonesia tinggal riwayat, Vietnam justru melaju dengan merek VinFast. Tak main-main, perusahaan Vingroup yang menaungi VinFast dikatakan mengucurkan dana sekitar US$3,5 miliar (Rp 52 triliun), seperti yang dikutip dari CNBCIndonesia.com (01/10/2018). Penasaran seperti apa bentuknya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.
VinFast datang dengan segudang optimisme yang tinggi dari produsennya, Vingroup JSC VIC.HM, yang merupakan konglomerat besar di Vietnam. Salah satu inovasinya adalah soal desain mobil yang mengikuti tren global. Untuk mewujudkan hal tersebut, VinFast menggandeng rumah desain Italia Pininfarina sebagai perancangnya.
Jika dilihat dari alokasi dananya yang mencapai sekitar US$3,5 miliar (Rp 52 triliun), VinFast akan diproduksi secara masif dalam jumlah besar setiap tahunnya. Dilansir dari CNBCIndonesia.com (01/10/2018), kapasitas produksinya mencapai 250.000 mobil setiap tahun. Jika dibandingkan dengan Pickup Esemka, perusahaan tersebut hanya mampu memproduksi 3.500 buah per tahun, seperti yang dikutip dari Katadata.co.id (6/9/2019).
Penggunaan mesin dan desain menjadi salah satu dua kekuatan VinFast sebagai produk domestik Vietnam. Nantinya, mobil tersebut akan dibuat dalam dua jenis kendaraan yakni SUV dan sedan kecil. Mesin dan kerangkanya sendiri menggunakan milik BMW dan bertenaga turbocharged sebesar 2.000 cc dengan desain 4-silinder.
Menurut CEO VinFast Automotive Group, Jim DeLuca mengatakan, VinFast didorong untuk merambah pasar yang luas di kawasan ASEAN. Ini artinya, Indonesia kemungkinan besar juga menjadi target pemasaran bagi kendaraan buatan Vietnam tersebut. “Kami ingin memperluas baik di dalam ASEAN maupun luar,” ucap DeLuca yang dikutip dari Kumparan.com (17/06/19).
Sebagai pendatang baru di dunia mobil komersial, VinFast setidaknya telah memiliki bekal yang mumpuni untuk bersaing dengan kendaraan buatan Jepang. Yakni dari segi desain, kualitas kendaraan lewat lisensi (sasis dan mesin punya BMW), kucuran dana yang besar hingga US$3,5 miliar (Rp 52 triliun), dan menggandeng sejumlah pihak yang kompeten soal otomotif.
BACA JUGA: Sukses Luncurkan Mobil Nasional, 4 Hal Ini Bisa Dicontoh Indonesia Dari Vietnam
Terlepas dari masalah dengan Indonesia soal pencurian ikan, Vietnam sukses membuktikan dirinya menjadi negara yang mampu memproduksi mobil nasional sendiri. Lewat VinFast buatannya, setidaknya Indonesia bisa belajar agar membuat produk sejenis dengan inovasi lain, jika suatu saat kendaraan Vietnam itu masuk di pasaran otomotif tanah air.
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…