Beberapa waktu yang lalu sempat viral mengenai video para pemuda yang sedang melakukan tarian bersama para penari Bali. Namun yang jadi masalah, adalah joged yang dilakukan terkesan erotis bahkan dilihat oleh anak di bawah umur. Usut punya usut, tarian yang dilakukan itu disebut “joged bumbung” salah satu tradisi yang ada di bali.
Masih soal joged bumbung, siapa sangka masyarakat Bali sendiri menolak adanya tarian itu. Usut punya usut, mereka memang mengakui joged bumbung, namun tidak yang seperti yang sekarang yang lebih ke arah tarian erotis. Lalu kenapa bisa demikian? Simak ulasan berikut.
Image mengenai tarian asli Bali yang satu ini identik dengan kesan negatif. Pasalnya setiap pagelaran ini diadakan selalu banyak lelaki “hidung belang” yang siap menanggap. Itu bukan hal yang aneh mengingat tarian yang disuguhkannya juga sangat erotis.
Bayangkan saja para penari perempuan menari begitu seksinya sambil menarik para penonton maju ke depan. Bahkan tak jarang para penari itu malah mempertunjukkan gerakan layaknya orang bersenggama dengan para pria yang ditarik tadi. Mirisnya hal itu dilakukan di tempat umum di mana anak-anak di bawah umur pun bisa melihatnya.
Siapa sangka ternyata menurut wujud asli joged bumbung ternyata tidak seperti yang ada saat ini. Pasalnya tarian asli khas Bali itu sejatinya malah menjunjung tinggi etika dan estetika yang ada. Bisa dibilang kalau joged bumbung erotis yang viral di dunia maya itu, sudah keluar dari pakem yang ada.
Memang benar kadang penari, mengajak penonton untuk berjoged bersama ke depan, hanya sekedar menggoda saja tanpa melakukan gerakan erotis. Para penari itu sendiri juga mesti menjaga diri agar tidak kelewatan saat joged bersama penonton. Namun sayang beberapa oknum melakukan inovasi secara kebablasan, alhasil joged bumbung malah mendapat citra negatif karena hal tersebut.
Siapa sangka menurut sejarahnya sendiri sama sekali tidak ada kesan erotis yang ada di dalamnya. Ya, joged bumbung diawali sebuah tradisi di daerah Buleleng hingga menyebar ke daerah lainnya di Bali. Awalnya joged ini dimainkan oleh sekelompok petani yang melepas penat, mereka memainkan musik dan tarian sederhana.
Namun siapa sangka dari hiburan simple itu benar-benar menjadi sebuah refershing buat mereka hingga akhirnya dilakukan terus menerus dan menjadi tradisi. Joged bumbung dulu juga hanya berlenggok ke kanan –kiri, sekarang diimprovisasi kelewatan hingga seperti saat ini.
Lantaran praktek joged bumbung erotis yang sangat memprihatinkan, pemerintah di sana sempat mengeluarkan larang mengenai pementasan tarian ini. Ya, selain sudah sangat jauh keluar dari pakem, adanya tari erotis ini juga bisa mencemarkan nama baik pulau dewata. Namun sayang secara diam-diam masih banyak yang menggelar joged “panas” seperti saat kejadian penggalian dana trail advanture beberapa waktu yang lalu.
Di lain sisi, praktek joged bumbung yang sesuai dengan pakem tetap boleh diadakan bahkan malah didukung, tentu juga ada pengawasan. Selain buat menunjukkan wujud tradisi asli itu, juga memperbaiki citra buruk dari joged bumbung yang selama ini tercoreng.
Ya, jika dilihat dari sejarahnya, memang joged bumbung bukanlah sebuah tarian erotis seperti yang saat ini sering ditemui. Sejatinya hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama agar jangan sampai nama tradisi ini jadi tercoreng. Caranya dengan mencintai budaya Indonesia agar tahu pakem-pakem asli dari joged ini.
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…