Categories: Trending

Tak Ditanggung BPJS Kesehatan 100%, Penderita 8 Penyakit Ini Menangis Miris

Selama ini kita sebagai rakyat Indonesia sangat terbantu dengan adanya BPJS. Bukan hanya kalangan menengah ke bawah saja, tapi siapapun yang memang membutuhkan bantuan dan memiliki akses BPJS Kesehatan, akan diringankan biaya perawatannya. Bisa dibilang, tak perlu khawatir lagi berlarian ke sana sini untuk pinjam uang di tengah biaya rumah sakit yang melilit.

Bicara soal BPJS Kesehatan yang sudah disinggung sedari tadi, boombers sekalian sudah tahu kah apa kepanjangan dan fungsi dari hal tersebut sebenarnya? BPJS Kesehatan adalah singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Sebuah asuransi yang diciptakan untuk membantu para pekerja untuk meringankan beban perawatan di beberapa rumah sakit yang telah diajak bekerja sama.

BPJS Kesehatan [image source]
Banyak pasien yang sangat terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan ini. Selain memang penangan yang cepat tepat, biayanya juga menjadi berkali lipat lebih ringan. Namun, baru-baru ini BPJS Kesehatan mengeluarkan kebijakan baru bagi seluruh pesertanya. Hal ini dinyatakan langsung oleh Direktur Utamanya, Fahmi Idris. Ia menyatakan bahwa mulai sekarang, BPJS Kesahatan tidak akan mendanai secara utuh peserta dengan penyakit kronis versi mereka, karena selama ini anggarannya membengkak hanya untuk membiayai penyakit tersebut. Sehingga, banyak pasien di luar penyakit itu yang kurang tertangani akibat bocornya dana yang digunakan untuk fokus di 8 penyakit kronis tersebut.

Fahmi Idris [image source]
Fahmi Idris menyatakan bahwa 8 penyakit kronis yang tidak lagi ditanggung 100% oleh BPJS Kesehatan adalah jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, sirosis hepatitis, thalassemia, leukimia, dan hemofilia. Hal ini diputuskan bukan tanpa alasan, tahun 2017 saja BPJS Kesehatan mengeluarkan biaya sekitar Rp. 6,51 triliun hanya untuk penyakit jantung dengan kasus mencapai 7,08 juta. Biaya yang dikeluarkan untuk pengidap penyakit jantung saja setara dengan penanganan kasus dari bulan Januari hingga September, ungkap Fahmi Idris. Memang rasanya kurang adil jika mementingkan beberapa pasien pengidap penyakit kronis saja, tapi jika tidak ada bantuan dari BPJS Kesehatan bagimana nasib para pasien tersebut? Apalagi mereka dari kalangan menengah ke bawah.

Rumah Sakit BPJS [image source]
Untungnya BPJS Kesehatan memiliki solusi yang baik. Ternyata, pemotongan biaya itu hanya ditujukan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari golongan mampu dan peserta mandiri. Sehingga, mereka yang berasal dari golongan menengah ke bawah tetap tak perlu khawatir dengan keputusan BPJS Kesehatan yang terkesan mendadak ini. Fahmi Idris juga mengungkapkan bahwa keputusan ini memang harus disosialisasikan agar para pemegang kartu BPJS Kesehatan tidak kaget jika nanti dirinya ditolak pihak rumah sakit jika tetap memaksakan keputusannya. Hal ini juga bisa menjadi tamparan keras bagi para pasien yang selama ini meminta penanganan yang instan segera diproses kepada pihak rumah sakit menggunakan BPJS Kesehatan. Padahal, masih banyak pasien lain yang memang harus didahulukan.

Dengan sosialisasi yang digencarkan oleh pihak BPJS Kesehatan ini masyarakat bisa tahu penyakit mana saja yang kronis dan harus didahulukan, serta penyakit apa saja yang sekarang biayanya tidak tercover 100%. Bagi kalian pemegang kartu BPJS Kesehatan harus mulai siaga dari sekarang, siapa tahu nanti di tengah-tengah kalian berobat, kartu As tersebut tidak bisa digunakan dan biaya yang kalian harus bayar malah membengkak.

Share
Published by
Harsadakara

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

3 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

3 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

3 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago