Trending

17 Tahun Berlalu Semenjak Teror 9/11, Netizen Bagikan Ceritanya Kala Itu

Perisitwa 11 September 2001 atau lebih dikenal dengan istilah 9/11 attacks masih terekam jelas di benak masyarakat dunia. Bagaimana empat pesawat dibajak oleh kelompok terorisme bernama al-Qaeda, yang dipimpin oleh Osama Bin Laden, menyerang gedung World Trade Center (WTC) dan mengubah pandangan dunia. Semenjak saat itu, seorang muslim selalu diindentifikasi sebagai teroris, apalagi dengan apa yang dikenakannya.

Serangan 11 September [sumber gambar]
Meski sudah terjadi 17 tahun yang lalu, 9/11 attacks masih menjadi sebuah teror bagi warga Amerika Serikat dan dunia. Melihat hal tersebut, netizen di twitter bersama-sama mengenang serangan 11 September 2001 dengan membagikan kegiatan mereka ketika kejadian tersebut berlangsung. Berikut ulasan lengkapnya.

Mengenang 9-11 attack tweet dari @yoyen [sumber gambar]
Bermula dari cuitan @yoyen di twitter, kumpulan kisah netizen yang mengalami masa serangan 9/11 terkuak. Wanita Indonesia yang tinggal di Amsterdam, Belanda, ini mengenang pengalamannya sendiri ketika teror 9/11 terjadi. Ia menuliskan momen ketika ia usai mengantar sang buah hati imunisasi dan ditelepon suaminya untuk segera melihat berita besar itu di televisi. Siaran langsung pula, imbuhnya. Sehingga wanita bernama lengkap Lorraine Riva ini menyaksikan secara gamblang kepanikan warga New York serta tangis yang tumpah.

Mengenang 9-11 attack tweet dari @FunJunkies [sumber gambar]
Hal ini lalu ditanggapi oleh pemilik akun twitter bernama @FunJunkies yang kala itu sudah menjadi wanita karier. Ia menyebutkan secara detil bagaimana pekerjaan ke luar negeri harus dibatalkan karena adanya serangan ini. Semua orang di Indonesia ikut panik dan juga teriris hatinya melihat warga New York menyelamatkan diri dengan lompat dari gedung World Trade Center yang notabene ada 100 lantai lebih.

Mungkin bagi mereka yang belum lahir atau tak ingat sama sekali tentang kejadian di tahun 2001 itu menganggap tragedi 9/11 sebagai bencana biasa. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah, empat pesawat yang dibajak penuh dengan penumpang, kawasan yang diserang juga merupakan tempat padat penduduk karena World Trade Center adalah daerah perkantoran. Belum lagi, kejadian tersebut dimulai dari pukul 8:46 hingga 10:28 pagi, di mana orang-orang yang berseliweran di kawasan tersebut sedang akan menuju ke kantor atau terlambat sarapan. Teror 1 jam 42 menit tersebut mengubah hidup banyak orang. Nadia Astriani salah satunya. Pemilik akun twitter @astrianee ini menceritakan pengalamannya ketika sedang pertukaran pelajar ke Jerman pada 11 September 2001. Ia, yang mengenakan hijab langsung was-was karena warga dunia sudah mulai mendiskreditkan muslim.

Mengenang 9-11 attack tweet dari @astrianee [sumber gambar]
Alhasil, ia dan kawan-kawannya diutus untuk memodifikasi hijab selama 4 hari tur keliling Eropa. “Alhamdulillah, aman,” tutupnya dalam tulisan di twitter. Berbeda lagi dengan Bentara Bumi. Meskipun stigma “mengubah kehidupan” baginya bukan di antara hidup dan mati seperti Nadia Astriani, tetapi ia merasakan dampak yang cukup besar dari teror 9/11. Bentara Bumi mengalami kejadian tersebut ketika dirinya masih duduk di kelas 2 SMA. Bingung? Tentu, karena Indonesia letaknya jauh sekali dengan Amerika Serikat. Namun, ia menekankan setelah kuliah dan mengambil jurusan Hubungan Internasional, dampak teror 9/11 sangat terasa. Kurikulum berubah, dan tragedi tersebut menjadi bahasan setiap kali kuliah dilangsungkan. Ya, agar banyak orang selalu diingatkan dengan peristiwa keji tersebut. 2.996 orang meninggal dunia dan 6.000 jiwa lebih terluka parah sekaligus trauma.

Mengenang 9-11 attack tweet dari @haekaladzani [sumber gambar]
Haekal Adzani adalah salah satu orang Indonesia yang mengalami kejadian tersebut hanya beberapa km dari lokasi kejadian. Ia baru saja memulai sekolahnya di kelas 7 kala itu. Hal yang terngiang di benaknya adalah ketika setelah teror 9/11 ia kerap kali ditanya “kamu seorang muslim, kan?” yang membuat dirinya mungkin dipandang sebelah mata oleh sebagian besar orang. Meskipun tak berdampak besar bagi kita yang notabene tinggal di Indonesia, tetapi teror 9/11 ini merupakan salah satu peristiwa paling berpengaruh di dunia. 17 tahun berlalu, Amerika Serikat sudah menjadi kuat dan kembali membangun negaranya. Semoga saja, tak ada lagi aksi teror-teror di dunia, apalagi Indonesia.

Share
Published by
Harsadakara

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

3 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

3 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

3 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago