Categories: Tips

Bripda Taufiq Polisi Sederhana Hidup Di Kandang Sapi

Tak semua polisi identik dengan hidup kaya raya. Jajaran Kepolisian Polda DIY membuktikan bahwa anggapan itu tidak benar. Ada yang hanya mengandalkan gaji dan hidup sederhana. Salah satunya adalah polisi di Yogyakarta ini, namanya Bripda Muhammad Taufiq Hidayat yang berdinas di Sabhara Polda DIY.

Sosok Taufiq memang menjadi perbincangan hangat. Walaupun hidup hanya mengandalkan gaji, dia tetap memiliki semangat tinggi untuk berdinas. Taufiq yang lahir pada 25 Maret 1995 ini juga harus berjalan kaki untuk berangkat dinas ke Polda DIY karena tidak punya kendaraan. Dia mesti berjalan sekitar 7 Km.

Bripda Taufiq Polisi Sederhana Hidup Di Kandang Sapi

Sang bripda ternyata tinggal di bekas kandang sapi berukuran 2,5 x 5 meter yang disewa keluarganya Rp 170 ribu per tahun tepatnya di Dusun Jongke Tengah RT 04 RW 23, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY.

Taufiq memang dari keluarga yang sederhana, ayahnya Triyanto hanya kuli bangunan. Taufik mengaku tinggal di bekas kandang sapi karena rumahnya yang dulu telah dijual ibunya, setelah cerai. Namun dia dan adik-adiknya memilih bersama ayahnya.

“Karena tidak punya rumah, ayah menyewa bekas kandang sapi untuk tempat tinggal. Saya tinggal bersama ayah dan satu adik saya. Sedangkan adik satu lagi dititipkan ke neneknya,” katanya, Kamis (15/1).

Beberapa waktu lalu, dia ikut tes masuk polisi. Tanpa keluar uang sepeser pun dia lolos dan bergabung ke Bhayangkara. Saat mendaftar menjadi anggota Polri, dia tidak memberitahu ayahnya. Namun, berkat ketekunannya,  cita-cita itu terkabul.

“Kemarin saya belum percaya kalau jadi Polisi. Tapi sekarang sudah bisa percaya, setelah masuk di Sabhara,” ucapnya.

Dia menceritakan ayahnya bangga anaknya bisa menjadi polisi. Saat pelantikan, ayahnya datang dan memeluknya. Ayahnya diantar gurunya di SMK untuk datang ke pelantikannya di SPN Selopamioro Imogori Bantul karena tidak ada kendaraan sendiri.

Tak ada yang percaya tentang kemiskinan yang dialaminya, baik teman maupun pimpinan. Keadaannya ini baru diketahui saat dia terlambat masuk kerja dan mendapatkan teguran dari atasannya. “Atasan saya tidak percaya kalau saya berjalan kaki dari rumah ke Polda,” tuturnya.

Kondisi ini kemudian mendorong Direktur Sabhara Polda DIY Kombes Pol Zulsa Sulaiman memerintahkan anggotanya mengecek kebenaran alasan Taufiq datang terlambat. Akhirnya diketahui jika Taufiq memang hidup dalam kesederhanaan. Begitu tahu kondisi kehidupan Taufiq sontak semua menjadi prihatin, bahkan tidak ada yang menyangka.

Share
Published by
Alfry

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

3 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

3 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago