Tsutomu Yamaguchi [Image Source]
Jatuhnya bom atom di Jepang adalah bukti bahwa ternyata manusia juga bisa begitu kejam. Bom atom tidak hanya memusnahkan sebuah kota sekaligus para penduduknya. Bahkan mereka yang beruntung dan bisa selamat pada akhirnya akan menyisakan luka di tubuh seumur hidup mereka atau terserang penyakit akibat paparan radiasi.
Tsutomu Yamaguchi adalah saksi betapa mengerikannya dua bom yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki. Ia selamat dari ledakan mematikan yang terjadi di dua kota tersebut.
Saat itu, Yamaguchi yang masih berusia 29 tahun adalah seorang pegawai Mitsubishi Heavy Industries. Ia baru saja selesai menjalani perjalanan bisnis selama tiga bulan di Hiroshima dan bersiap untuk pulang kembali ke kota asalnya pada 6 Agustus 1945.
Setelah terbangun dari pingsannya, ia bingung dan tidak tahu apa yang terjadi. Ia membuka mata, tapi semua gelap dan tidak bisa melihat apa-apa dan tanpa suara apa-apa.
Ia mendapat bantuan dan lukanya diperban. Setelah kembali bisa melihat, ia berusaha mencari teman-temannya yang sebenarnya juga akan ikut pulang bersamanya. Rekannya selamat dari ledakan, tapi juga mengalami luka-luka. Mengetahui stasiun kota Hiroshima masih beroperasi, keduanya memutuskan untuk bermalam di Hiroshima yang kini tinggal reruntuhan sebelum pulang ke kampung halamannya keesokan paginya.
Ia berhasil sampai di Nagasaki dengan selamat dan bertemu kembali dengan keluarga dan rekannya. Namun, harapan untuk bisa kembali berkumpul dengan keluarga dan menjauh dari mimpi buruk yang telah terjadi ini tidak berlangsung lama.
Yamaguchi kembali selamat dari ledakan kedua, ia tidak terluka, begitu juga dengan istri dan anaknya. Namun rumah mereka hancur tidak tersisa.
Beberapa korban selamat dari bom atom tapi terkena radiasi akan terkena penyakit yang berhubungan keracunan radiasi seperti kanker, dan penyakit lainnya. Namun Yamaguchi dan istrinya bisa bertahan hingga tua. Baru di usia senja gejala penyakit akibat radiasi muncul seperti katarak, leukemia akut, dan kanker perut. Ia meninggal di usia 93 tahun karena penyakit ini.
Yamaguchi tidak cuma menjadi korban satu bom atom, tapi dua, dan ia tidak berharap akan ada yang ketiga. Untuk itu di masa hidupnya ia kemudian aktif mengutarakan pendapatnya agar tidak ada lagi yang menciptakan senjata atom dan nuklir.
Senjata pemusnah massal sejatinya memang tidak layak untuk diciptakan apalagi diarahkan untuk menyerang sesama manusi. Dalam keadaan banyaknya perang di berbagai negara, yang tidak ikut merasakan akibat perang secara langsung memang bisa dengan mudah mengatakan bahwa beberapa kelompok harus dimusnahkan. Tapi setidaknya, kita semua harus membuka hati dan melihat betapa mengerikan efek dari senjata seperti ini.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…