Dulu, layang-layang jadi salah satu permainan yang paling difavoritkan oleh anak-anak. Ya meskipun ada banyak kejengkelan di dalamnya. Seperti layangan tiba-tiba nyangkut di tiang listrik, talinya putus dan tangan terluka akibat memegang benang yang sangat tajam tersebut.
Omong-omong soal benang layang-layang, ternyata tidak hanya mempunyai efek sederhana seperti melukai tangan sampai berdarah. Namun juga ada dampak lain yang tak kalah mengerikan dan bisa dibilang mengancam nyawa manusia. Waduh, kok bisa begitu?
Seorang penulis di India bernama Ruskin Brond menceritakan tentang benang layang-layang di salah satu tulisannya. Menurutnya, saat ini benang dari mainan kertas tersebut dibuat dari gabungan bahan-bahan berbahaya. Seperti campuran logam dan pecahan kaca dengan lem. Ini dilakukan supaya bisa memutus benang layang-layang lawan dengan mudah.
Tapi, karena dianggap kurang cepat dalam ‘membunuh’ lawan, selama beberapa tahun terakhir, para pengusaha benang layang-layang membuat inovasi baru. Dilansir dari laman bbc.com, benang yang digunakan terbuat dari nilon dan dilapisi dengan kaca. Sehingga menghasilkan tali layang-layang yang lebih kuat, tapi juga sangat membahayakan manusia.
Dua bocah asal New Delhi, India bernama Saanchi Goyal (3) dan Harry (4) harus merelakan nyawanya melayang karena benang layang-layang menyayat leher mereka. Kemudian, ada lagi pria 22 tahun bernama Zafar Khan juga terbunuh benang gelasan ketika mengendarai sepeda motornya. Dan masih banyak lagi orang-orang di India yang meninggal dunia karena benang layang-layang tajam ini.
Mulai saat itu, Pemerintah Delhi melarang penggunaan manja (benang layang-layang yang dibubuhi lapisan kaca atau logam). Sehingga pemerintah pun mulai memberikan edukasi kepada warga tentang bahaya dari benang layang-layang yang dipertajam tersebut. Dan menariknya, aturan pelarangan penggunaan manja untuk benang layang-layang di India tetap dilaksanakan hingga saat ini.
Benang layang-layang ternyata juga ditakuti oleh pihak PLN lho. Dilansir dari Tribunnews Bali, pihak PLN menghimbau para warga yang bermain layang-layang untuk menjauh dari jaringan listrik. Dikarenakan, benang layang-layang yang tersangkut, akan menimbulkan listrik padam.
Selain itu, untuk mengambil benang layang-layang yang tersangkut tadi sangatlah sulit. Pasalnya, jika mengambilnya tidak berhati-hati, bisa berakibat tersetrum karena benang sudah terpapar oleh listrik. Waduh, efeknya ngeri juga ya, ckckck..
Dalam Ensiklopedia penerbangan jilid dua, terdapat hal menarik yang dibahas. Adalah membahas tentang bahaya layangan terhadap penerbangan. Dijelaskan di halaman 120 yang diberi sub judul kite distrupt flight, mengulas bahwa benang yang terbuat dari bahan plastik tebal dan kuat tersebut berpotensi tersangkut di mesin atau baling-baling pesawat.
Dari hal ini, Pemerintah Kota Tangerang telah mengeluarkan perda Nomor 4 tahun 2004 tentang larangan menerbangkan layangan di sekitar bandara. Bagi yang melanggar akan dikenakan denda sebesar Rp50 juta atau kurungan selama tiga bulan. Ironisnya, aturan ini masih kerap dilanggar, namun tetap saja sanksi tidak pernah diterapkan kepada masyarakat.
BACA JUGA : Balita Terbawa Layang-Layang Raksasa Dan Jatuh Dari Ketinggian 20 Meter
Bentuknya sangat remeh, tapi ternyata bisa membahayakan lingkungan. Mulai dari mengganggu penerbangan, memadamkan listrik hingga membuat orang menghembuskan nafas terakhir. Maka dari itu, sebaiknya Sahabat Boombastis lebih berhati-hati lagi ketika bermain layang-layang. Jangan sampai ada korban lagi di kemudian hari.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…