Categories: Tips

5 Adat Pernikahan Paling Mahal di Indonesia

Setiap daerah tidak bisa lepas dari tradisi dan kebudayaanya, ini karena tradisi tersebut sudah melekat pada masyarakatnya. Termasuk juga tradisi pernikahan, bahkan tradisi seperti ini menjadi kebanggaan dan kekayaan yang harus tetap dijaga agar tidak hilang karena perkembangan zaman saat ini.

Ada keragaman dalam tradisi pernikahan di seluruh Nusantara, contohnya saja dalam hal seberapa besar uang atau mahar yang harus Anda keluarkan untuk mempersunting seorang wanita. Terdapat daerah yang tidak mematok jumlahnya, tapi ada juga yang menetapkan jumlah yang sangat mahal. Bahkan lebih dari Rp. 100 juta rupiah, penasaran daerah mana saja? Berikut ini ulasannya.

1. Nias

Mahar pernikahan di Nias dikenal dengan sebutan Bowo. Bowo ini malah menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang ingin melangsungkan pernikahan di Pulau Nias. Bagaimana tidak, bagi masyarakat suku Nias yang kebanyakan sebagai seorang petani, akan terasa cukup berat apabila harus memenuhi mahar pernikahan yang cukup mahal.

Adat pernikahan di Nias [imagesource]
Bowo diukur dengan hewan babi yang bisa mencapai 25 ekor, sedangkan satu ekor harganya bisa mencapai 1 juta rupiah. Jadi paling tidak harus menyiapkan dana sebesar 25.000.000 untuk menikah di tempat ini.

2.Kalimantan Selatan

Sebagian besar daerah-daerah di Indonesia pasti mengenal tradisi memberikan mahar kepada calon pengantin perempuan. Hal ini sudah seperti kewajiban yang tidak bisa dilepaskan dari pernikahan itu sendiri. Begitu juga di Kalimantan Selatan, yang mengenal mahar dengan sebutan Jujuran.

Adat pernikahan di Kalimantan Selatan [imagesource]
Jumlahnya pun tidak sedikit, masyarakat setempat mematoknya antara Rp. 5 juta hingga 20 juta. Bahkan ada juga yang lebih dari itu, jumlah ini belum termasuk memberikan barang-barang yang lainnya, seperti tempat tidur dan biaya pesta pernikahan. Banyaknya undangan yang akan hadir juga akan disesuakan dengan jumlah uang yang diberikan. Semakin sedikit maharnya, maka semakin sedikit pula orang yang diundang, begitu juga sebaliknya.

3. Aceh

Kota yeng dikenal sebagai serambi Mekah ini, juga memiliki tradisi yang serupa dalam hal jumlah mahar yang harus dikeluarkan, tapi yang membedakan adalah mahar di tempat ini diukur menggunakan emas. Masyarakatnya sering menyebutnya sebagai mayam, yang standartnya satu mayam bernilai 3,3 gram emas atau setara dengan uang Rp 1. 750. 000.

Adat pernikahan di Aceh [imagesource]
Untuk meminang gadis Aceh sendiri, Anda harus siap-siap mengeluarkan sekitar 25 mayam, atau paling rendah Rp. 6 juta. Nilai yang cukup besar bagi seorang yang berpenghasilan rendah, tapi ingin memperistri seorang gadis Aceh.

4. Suku Sasak, Lombok Tengah

Di tempat ini, masyarakat Suku Sasak di Kampung Sade, Lombok Tengah masih mempertahankan dan melaksanakan tradisi asli Suku Sasak, termasuk dalam urusan tata cara pernikahan. Perkampungan yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota ini, kebanyakan menikah dengan kerabat mereka sendiri.

Adat pernikahan di Lombok Tengah [imagesource]
Kenapa begitu? Hal ini karena mereka percaya bahwa jika menikah dengan orang lain di luar kampung, maka akan dikenakan biaya yang cukup mahal. Biayanya bisa lebih dari ukuran dua ekor kerbau, tapi jika menikah dengan gadis yang sekampung maka jumlah mahar pun berkisar antara Rp. 2 juta hingga Rp. 3 juta saja. Dibeberapa daerah di Lombok Tengah mahar pernikahan cukup mahal, hal ini tidak jauh berbeda dengan suku bugis. Yang dilihat atau dibuat jadi tolak ukur biasanya status kebangawanan, tingkat pendidikan sampai pekerjaan si gadis. Jika menikah dengan wanita yang sudah bekerja sebagai negeri, maharnya berkisar antara 10 sampai 250 juta.

5. Bugis

Jika ingin menikahi gadis Bugis, maka Anda harus siap-siap tercengang dengan jumlah mahar yang harus diberikan kepada calon istri. Masyarakat Bugis mematok mahar sesuai dengan tingkatan derajatnya hingga tingkat pendidikannya. Semakin tinggi pendidikannya, maka semakin mahal pula maharnya.

Adat pernikahan di Bugis [imagesource]
Misalnya saja untuk seorang gadis yang telah menyelasaikan pendidikan S1, patokan maharnya seharga lebih dari Rp 50.000.000. Lalu bagaimana dengan lulusan S2? Tentu saja harganya akan lebih mahal, bisa mencapai Rp. 75.000.000. Jumlah yang cukup fantatstis bukan?

Yah namanya juga cinta, apapun akan dilakukan meski dengan pengorbanan. Setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing. Walaupun terkadang tradisi tersebut bisa memberatkan pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan, tapi kita tetap harus menghormatinya.

Di sisi lain, hal itu merupakan bagian dari masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dan menjadi kekayaan budaya tersendiri.

Share
Published by
Febri

Recent Posts

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

1 day ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

2 days ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

3 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

5 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

1 week ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago