Bagi pengguna motor, selain angkot yang suka berhenti seenaknya, truk adalah kendaraan yang paling tidak disukai ada di jalanan. Besar, lamban, menghabiskan space jalan, sampai dianggap sebagai penyebab banyaknya kecelakaan yang berakibat kematian. Makanya, banyak orang yang takut dan ngeri dengan kendaraan satu ini.
Soal kecelakaan antara motor dan truk, hal tersebut bukan hal yang jarang terjadi. Dan dari banyaknya kasus kecelakaan antara dua kendaraan ini, pengguna motor selalu yang celaka. Sebenarnya kalau dirunut masalahnya, tak melulu pengemudi truk yang salah. Para pemotor sendiri yang sering lalai dalam berkendara dengan tidak memerhatikan banyak hal.
Truk dan motor bersinggungan, pasti motor yang celaka. Nah, untuk menghindarkan hal mengerikan itu, berikut adalah tips-tips yang disarankan oleh para supir truk bagi kita tentang bagaimana bersikap kala bersinggungan dengan kendaraan besar satu itu.
Dari banyaknya kasus kematian yang dialami pemotor lantaran truk, salah satu penyebabnya adalah karena pengguna motor berhenti mendadak. Biasanya, jika sudah seperti ini, korban pasti bakal kena sruduk, atau lebih parahnya digilas oleh kendaraan besar di belakangnya itu.
Memang susah kalau di depan kita ada truk. Tak hanya karena mereka pasti lebih lamban, tapi juga view jalan yang jadi terbatas. Seringkali ketika pemotor dihadapkan dengan situasi ini mereka pasti menyalip. Tidak masalah, asal bisa cari kesempatan dan tak ragu.
Maksud hati ingin menyalip truk gandengan, tapi apa daya kecepatan dan jaraknya tak cukup sehingga harus melipir ke bagian tengah-tengah. Jangan pernah lakukan ini karena risikonya sangat-sangat fatal. Tak ada konsekuensi lain selain kematian.
Jangan pernah macam-macam dengan alat standar keamanan motor, karena hanya itulah satu-satunya tempat kita bergantung selama di jalan. Sayangnya, seringkali banyak orang yang tak terlalu peduli. Salah satunya meremehkan fungsi lampu belakang. Padahal vital luar biasa peranannya.
Truk memang besar dan mereka akan menghalangi pandangan. Makanya, cari jarak yang aman kalau tidak mau menyalip. Minimal 5 meter atau lebih dari badan truk. Alasannya, agar kita bisa lihat kondisi jalan, barang kali ada obyek-obyek yang bisa bikin celaka, misalnya lubang besar atau oli yang licin.
Hati-hati dengan kendaraan besar satu ini. Jangan pernah menganggapnya remeh, karena keteledoran akan selalu berbuah celaka dan kematian. Jika bisa memperhitungkan segalanya, silakan lewati, tapi kalau ragu dan takut sangat disarankan untuk menjauh dengan berjalan melambat atau cari alternatif jalan yang lain. Ingat, kadang celaka itu alasan utamanya adalah kita sendiri.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…