Merebaknya wabah virus corona di beberapa daerah di Indonesia, membuat pihak keamanan bekerja ekstra keras saat turun di lapangan. Tak hanya ikut mensosialisasikan bahaya dari Covid-19, tapi juga menegur mereka yang keras kepala dan nekat mengadakan kegiatan yang berpotensi adanya kerumunan banyak orang.
Seperti pemberitaan yang ada, polisi telah membubarkan sejumlah acara seperti resepsi pernikahan di sejumlah daerah dan beberapa kegiatan yang ramai dikunjungi masyarakat. Bahkan, petugas sempat menegur penyelenggara acara karena ulahnya tersebut. Lantas, seperti bentuk bandelnya masyarakat Indonesia di tengah wabah corona?
Kengototan penyelenggara arisan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Jember, Jawa Timur, akhirnya mengundang murka dari pihak kepolisian setempat. Teguran keras pun dilayangkan karena mereka dinilai tidak mematuhi aturan pemerintah soal penyebaran virus corona.
Hasilnya, pemilik rumah tempat arisan diselenggarakan ditegur habis-habisan oleh polisi. “Peristiwanya kemarin (28/3) siang, diikuti sekitar 30 orang. Saya memang sempat agak keras ke pemilik rumah yang sudah diingatkan Bhabinkamtibmas tapi tetap ngeyel,” ucap Kapolsek Kaliwates Kompol Edy Sudarto yang dikutip dari News.detik.com (29/03/2020).
Pesta pernikahan yang juga dihadiri banyak orang ikut dibubarkan oleh pihak kepolisian. Hal ini terjadi di Desa Sumur Batu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Sebelumnya, keluarga penyelenggara telah diimbau agar menunda acara resepsi di tengah gencarnya penyebaran virus corona.
Sayang, pemilik acara tetap ngotot menyelenggarakan resepsi pernikahan hingga akhirnya polisi turun tangan dan membubarkan pesta yang ada. Tak hanya di Bogor, acara serupa di Kecamatan Semboro, Jawa Timur, juga ikut dibubarkan polisi. “Saat itu juga tenda langsung diturunkan, kami tunggu sampai betul-betul bubar,” kata Kapolsek Semboro, Iptu Faturrohman yang dikutip dari Regional.kompas.com (27/03/2020).
Tak hanya acara seperti resepsi pernikahan, kegiatan pengajian di Gresik, Jawa Timur, juga ikut dibubarkan. Bahkan sebelum pihak kepolisian datang, Sejumlah warga di Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, berinisiatif untuk membubarkan terlebih dahulu.
Kegiatan acara berupa kesenian tradisional jaranan juga ikut dibubarkan oleh pihak kepolisian. Sama seperti sebelum-sebelumnya, pertunjukan tersebut bakal ramai dikunjungi banyak orang yang dikhawatirkan menjadi jalan bagi penularan virus corona lewat kerumunan.
Sesuai dengan maklumat Kapolri Nomor2/III/2020, masyarakat memang dilarang untuk mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Tak hanya itu, Kapolsek Tempurejo AKP Suhartanto juga mengatakan bahwa pembubaran yang ada merupakan kepeduliannya kepada warga agar tidak tertular Covid-19.
BACA JUGA: Warga +62 Susah Dinasehati, 5 Alasan Ini Bikin Wabah Corona Cepat Menyebar di Masyarakat
Kegiatan yang berpotensi mengundang keramaian memang menjadi salah satu penyebab menularnya virus corona di masyarakat. Maka dari itu, pemerintah menyerukan agar acara-acara tersebut ditunda dan meminta masyarakat melakukan social/physical distance (menjaga jarak) demi menekan penyebaran virus corona.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…