Dampak dari virus corona semakin membuat banyak orang khawatir. Untuk saat ini, di Indonesia sudah ada 893 orang yang terinfeksi virus corona. Tak heran, kalau semua lapisan masyarakat ikut turun tangan menangani wabah ini, terutama pemerintah sebagai pembuat kebijakan.
Setelah terbitnya kebijakan work from home di mana pekerja, anak sekolah, serta masyarakat melakukan aktivitas dari rumah, pemerintah melakukan lockdown. Tegal menjadi kota pertama yang melakukan karantina terhadap penduduknya ini. Bagaimana fakta di baliknya? Simak dalam ulasan berikut ini ya!
Keputusan untuk melakukan lockdown ini diambil oleh Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, karena mengetahui salah satu warganya dinyatakan positif corona. Meski sempat dianggap kontroversial, kebijakan ini disebut sebagai salah satu cara untuk mencegah corona berkembang lebih jauh. Menurut Dedy, Tegal sudah masuk dalam zona merah darurat corona. Adapun lockdown ini akan berlangsung cukup lama, yakni 4 bulan ke depan (mulai 30 Maret hingga 30 Juli 2020).
Pilihan untuk melakukan local lockdown ini sepertinya bertambah serius. Sebelumnya, Kota Bahari ini juga sempat melakukan lockdown di beberapa titik. Tetapi, lockdown hanya sebatas menggunakan water barrier, sehingga kendaraan tak bisa melintas. Saat sudah ada warga yang dinyatakan positif, lockdown akan dilakukan dengan menggunakan beton di kurang lebih 50 titik.
Saat ini, wilayah penyebaran virus corona terbanyak ada di Jakarta. Namun, tidak menjamin wilayah lain bebas suspect. Oleh karena itu, pemerintah mempertimbangkan kembali perihal mudik lebaran yang biasanya rutin dilakukan oleh mereka yang ada di tanah rantau. Kebijakan ini juga akan diterapkan di Tegal. Pada saat musim mudik, karena lockdown maka perantau tak diperbolehkan pulang kampung. Jika masih kukuh ingin mudik, maka diwajibkan melapor ke gugus tugas Covid-19 untuk menjalani pemeriksaan terlebih dahulu.
Seperti disebutkan sebelumnya, kebijakan pemerintah ini menimbulkan pro dan kontra. Terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah seperti para pedagang, di mana mereka tidak bisa menghasilkan uang kalau tidak bekerja. “Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka,” ujar Dedy, dilansir dari kompas.com. Bantuan yang akan diberikan ini berupa bantuan logistik seperti beras dan makanan pokok, serta bantuan dana.
Sebelumnya, sudah pernah dibahas perihal mengapa lockdown susah dilakukan di Indonesia? Tak lain dan tak bukan karena anggaran belanja yang tidak cukup untuk menghidupi rakyat Indonesia yang jumlahnya ratusan juta jiwa. Untuk kota-kota industri seperti Surabaya, Gresik, di mana banyak masyarakat bekerja di pabrik, proses lcokdown mungkin sedikit lebih susah. Karena, di samping masyarakat kesusahan mencari nafkah, ekonomi yang ada di daerah tersebut juga akan turun drastis.
BACA JUGA: Efek Gawat Jika Lockdown karena Corona Dilakukan, Hambat Aktivitas Hingga Ancam Ekonomi
Langkah Tegal dalam memutuskan untuk lockdown ini cukup berani. karena, beberapa wilayah menerapkan karantina sementara atau work from home, sementara Tegal menutup keluar dan masuk akses ke daerahnya. Untuk saat ini, kita harus patuh pada segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, karena lagi-lagi ini menyangkut nyawa seseorang.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…