Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan nama-nama staf kepresidenan. Kali ini, ada 7 orang pemuda-pemudi dari millennial yang ditunjuk. Presiden Jokowi sendiri mengatakan kalau ketujuh staf khusus baru ini merupakan jembatan dirinya untuk berkomunikasi kepada anak-anak muda.
“Sekaligus menjadi jembatan saya bagi anak muda, santri muda, diaspora yang tersebar di berbagai tempat,” kata Jokowi usai mengumumkan staf khusus di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019), melansir dari Liputan6.com. Siapa saja ya 7 anak muda tersebut?
Nama Belva Devara tentu tak asing lagi di telinga, terutama bagi adik-adik yang ikut belajar dan mendaftar di Ruang Guru. Belva adalah satu dari banyak sosok muda cerdas di Indonesia yang sukses berinovasi di bidang pendidikan melalui start-up yang ia dirikan. Tak salah memang kalau presiden Jokowi memilihnya sebagai salah satu staf kepresidenan.
Belva ini merupakan mahasiswa peraih dual degree di Nanyang Technological University (NTU) di Singapura. Tak hanya itu, ia juga berhasil masuk dan lulus dari tiga universitas paling bergengsi di dunia, yakni Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stanford University, dan Harvard Kennedy School of Government.
Putri Tanjung merupakan anak dari Chairil Tanjung –salah satu pengusaha terkaya di Indonesia. Tak jauh dari sang ayah, Putri sukses merintis bisnisnya sendiri di usianya yang masih sangat muda, yaitu 22 tahun.
Sebelum menjadi staf kepresidenan, Putri sudah disibukkan dengan usahanya di bidang Event Organizer dan Agensi bernama Creativepreneur Event Creator. Putri tak hanya jago dalam berbisnis saja, ia juga terkenal karena pintar dalam bidang Matematika. Paket lengkaplah nih~
Nama selanjutnya adalah Andi Taufan Garuda Putra. Andi merupakan CEO Amartha, perusahaan teknologi finansial yang menghubungkan pendana di perkotaan dengan pengusaha mikro di pedesaan melalui teknologi.
Tak hanya asal comot, Jokowi mengatakan bahwa alasannya memilih Andi adalah karena sosok tersebut yang sangat memahami bidang Fintech serta punya segudang inovasi di dalam sektor UMKM.
Tak ada perjuangan yang berakhir sia-sia. Terbukti, perjalanan panjang Ayu Kartika Dewi dalam mengampanyekan nilai toleransi dan keberagaman mengantarkannya menduduki posisi sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berumur 25 tahun, Ayu merupakan perumus SabangMerauke.
Sebuah program pertukaran pelajar antar daerah di Indonesia untuk menanamkan nilai toleransi, pendidikan dan Keindonesiaan, seperti mengutip Liputan6.com. Ayu sendiri menyelesaikan program sarjananya di UNAIR dan Pascasarjana Duke University of Amerika Serikat. Ayu juga terdaftar sebagai alumni Indonesia Mengajar angkatan 1.
Nama selanjutnya adalah Angkie Yudistia. Ia adalah Pendiri Thisable Enterprise sekaligus teman tuli yang berprestasi. Karena merasa berbeda, sejak kecil Angkie sudah belajar semaksimal mungkin agar tidak ketinggalan dari teman-temannya yang lain.
Alhasil, kerja keras tersebut mengantar Angkie menjadi sosok yang unggul. Ia berhasil diterima di London School of Public Relations hingga mendapat gelar sarjana. Angkie juga mendedikasikan dirinya ke Yayasan Tunarungu Sehjira dan memperjuangkan hak kaum difabel. Sekarang, Angkie diharapkan bisa menyebarkan inspirasi melalui posisinya sebagai staf kepresidenan.
BACA JUGA: Kisah Belva Devara, Mahasiswa Cerdas yang Berhasil Kuliah di Tiga Universitas Elite Dunia
Semoga mereka bisa menginspirasi banyak anak muda di Indonesia. Mereka tidak ujug-ujug sukses loh guys, tetapi melalui perjuangan dan perjalanan panjang dulu. Kalau mau berjuang sih, kamu pun bisa kok sesukses mereka.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…