Unik Aneh

Dulu Sempat Membertontak di Indonesia, Ini Nasib Gerakan RMS yang Masih Eksis di Belanda

Indonesia telah mengalami banyak pemberontakan dari gerakan separatis yang mencoba keluar dari bumi pertiwi. Sebut saja DI/TII, Permesta, RMS, hingga yang paling baru KKB di Papua. Semua gerakan itu dianggap merugikan rakyat juga negara. Ada yang selesai memakai cara militer, namun juga ada yang melalui jalur perundingan.

Bicara mengenai pemberontakan di Indonesia, ada gerakan separatis masa lalu yang tetap eksis sampai sekarang. Mereka adalah RMS, yang ternyata masih ada dan memiliki anggota yang lumayan banyak di Belanda. Lalu apakah mereka masih berbahaya seperti dulu? Biar gak penasaran, simak ulasan berikut.

RMS gerakan yang pernah ada di Indonesia

Belanda sempat menerapkan politik pecah belah pada Indonesia dan salah satu produknya adalah Republik Maluku Selatan (RMS). Pada tahun 1950, tepatnya di Ambon, mereka mendeklarasikan diri dan mencoba memberontak pada negara. RMS sendiri dipentoli oleh J.H. Manuhutu, Christian Robert Steven Soumokil, dan beberapa mantan anggota KNIL.

RMS Soumokil [sumber gambar]
Pertempuran gerilya pun sering terjadi di sana, antara pasukan RMS dengan tentara Indonesia. Hingga tahun 1953, banyak pentolan dari gerakan ini yang pergi ke Belanda mencari suaka. Pemberontakan dari RMS ini mulai reda, ketika Soumokil dieksekusi pada tahun 1966, dan kebanyakan dari pendukungnya juga ikut mencari perlindungan di Belanda.

Di belanda RMS sempat jadi masalah

Sempat pindah ke Belanda, awalnya para pendukung RMS itu diberikan janji-janji manis oleh Negeri Kincir Bambu. Namun sayangnya, tujuan politik untuk merebut Indonesia oleh Belanda sudah usang dan akhirnya janji-janji untuk pendukung RMS hanya kata-kata belaka. Tak diam, RMS di Belanda ini ternyata sempat melakukan beberapa aksi untuk menujukkan eksitensi mereka.

Gerakan RMS [sumber gambar]
Misalnya saja, serangan pada Wisma Indonesia pada tahun 1970 atau penyanderaan kereta api pada tahun 1977. Sedangkan di Indonesia, kegaduhan akibat gerakan ini sempat terjadi pada tahun 2007, di mana beberapa orang memgibarkan bendera RMS di depan mantan presiden SBY.

Tongkat kepemimpinan RMS yang terus berganti

Sejak dipimpin oleh Soumokil, estafet kepemimpinan RMS sempat berganti ke beberapa generasi. Setelah meniggalnya pendiri pertamanya itu, Soumokil menjadi presiden RMS, hingga tahun 1966 dirinya dieksekusi. Setelah itu, ditunjuklah Johan Manusama sebagai presidennya.

Presiden RMS sekarang [sumber gambar]
Tonggak kepemimpinan terus bergilir hingga sampai persiden RMS yang sekarang, John Wattilete yang tetap berjuang di Belanda sana. Tak dapat dukungan dari Belanda, RMS kini hanya jadi perkumpulan atau serikat saja yang dananya diperoleh dari beberapa yayasan. Meskipun berada di beda benua, namun mereka merasa tetap kangen dengan daerah asalnya.

RMS yang saat ini tak punya taring

Memang, gerakan ini sempat dianggap berbahaya karena memakai jalan kekerasan, namun saat ini sepertinya semua telah berubah. Bagaimana tidak, pasalnya anggota RMS yang saat ini berada di Belanda kebanyakan sudah berusia lansia dan pendukung mudanya sudah tak peduli dengan cita-cita awal gerakannya. Belum lagi tak ada sokongan politik, membuat RMS tak lagi gahar seperti dulu.

Tak gahar lagi [sumber gambar]
Dilasnir dari laman Tempo, John Wattilete presiden RMS saat ini lebih memilih jalur diplomatif dengan Indonesia karena sadar mereka tak punya massa dan kekuatan seperti dulu lagi. Salah satu harapannya adalah supaya Maluku Selatan jadi daerah otonomi sendiri layaknya Aceh. Namun kembali lagi, semua keputusan dari pemimpin negara.

BACA JUGA: Lupakan Sejenak Papua, Inilah Sosok Presiden RMS yang Ingin Pisahkan Maluku dari NKRI

Sempat menjadi gerakan pemberontakan yang gahar, kini RMS sudah tak seperti dulu lagi. Meski berada di Belanda, namun mereka tak mendapatkan dukungan yang kuat sehingga jadi organisasi yang tak berbahaya. Namun satu hal yang pasti, banyak anggotanya yang kangen dengan kampung halamnnya.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Kontroversi Tambang Nikel Raja Ampat, Presiden Akhirnya Cabut Izin Tambang

Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…

3 days ago

Perjalanan Kapal Madleen Bawa Bantuan ke Gaza Hingga Dirampas Israel

Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…

4 days ago

Demi Salat Ied Berlatar Gunung Sumbing dan Sindoro, Jamaah Rusak Kebun Tembakau

Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…

7 days ago

Tips Cegah Kolesterol Naik Saat Konsumsi Daging di Momen Idul Adha

Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…

2 weeks ago

Pernyataan Two-State Solution oleh Prabowo tentang Palestina, Masuk atau Nggak?

Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…

2 weeks ago

Profil Ray Dalio yang Diisukan Mundur sebagai Penasehat Danantara

Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…

2 weeks ago