Indonesia telah mengalami banyak pemberontakan dari gerakan separatis yang mencoba keluar dari bumi pertiwi. Sebut saja DI/TII, Permesta, RMS, hingga yang paling baru KKB di Papua. Semua gerakan itu dianggap merugikan rakyat juga negara. Ada yang selesai memakai cara militer, namun juga ada yang melalui jalur perundingan.
Bicara mengenai pemberontakan di Indonesia, ada gerakan separatis masa lalu yang tetap eksis sampai sekarang. Mereka adalah RMS, yang ternyata masih ada dan memiliki anggota yang lumayan banyak di Belanda. Lalu apakah mereka masih berbahaya seperti dulu? Biar gak penasaran, simak ulasan berikut.
Belanda sempat menerapkan politik pecah belah pada Indonesia dan salah satu produknya adalah Republik Maluku Selatan (RMS). Pada tahun 1950, tepatnya di Ambon, mereka mendeklarasikan diri dan mencoba memberontak pada negara. RMS sendiri dipentoli oleh J.H. Manuhutu, Christian Robert Steven Soumokil, dan beberapa mantan anggota KNIL.
Sempat pindah ke Belanda, awalnya para pendukung RMS itu diberikan janji-janji manis oleh Negeri Kincir Bambu. Namun sayangnya, tujuan politik untuk merebut Indonesia oleh Belanda sudah usang dan akhirnya janji-janji untuk pendukung RMS hanya kata-kata belaka. Tak diam, RMS di Belanda ini ternyata sempat melakukan beberapa aksi untuk menujukkan eksitensi mereka.
Sejak dipimpin oleh Soumokil, estafet kepemimpinan RMS sempat berganti ke beberapa generasi. Setelah meniggalnya pendiri pertamanya itu, Soumokil menjadi presiden RMS, hingga tahun 1966 dirinya dieksekusi. Setelah itu, ditunjuklah Johan Manusama sebagai presidennya.
Memang, gerakan ini sempat dianggap berbahaya karena memakai jalan kekerasan, namun saat ini sepertinya semua telah berubah. Bagaimana tidak, pasalnya anggota RMS yang saat ini berada di Belanda kebanyakan sudah berusia lansia dan pendukung mudanya sudah tak peduli dengan cita-cita awal gerakannya. Belum lagi tak ada sokongan politik, membuat RMS tak lagi gahar seperti dulu.
BACA JUGA: Lupakan Sejenak Papua, Inilah Sosok Presiden RMS yang Ingin Pisahkan Maluku dari NKRI
Sempat menjadi gerakan pemberontakan yang gahar, kini RMS sudah tak seperti dulu lagi. Meski berada di Belanda, namun mereka tak mendapatkan dukungan yang kuat sehingga jadi organisasi yang tak berbahaya. Namun satu hal yang pasti, banyak anggotanya yang kangen dengan kampung halamnnya.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…