Fahirah [image source]
Isu mengenai toleransi antar umat beragama sepertinya memang masih sangat sensitif untuk dibicarakan saat ini. Kalau dulu sepertinya banyak orang di belahan dunia manapun yang dengan santainya dapat hidup berdampingan meskipun memeluk agama yang berbeda, saat ini nampaknya fenomena itu sudah tak lagi ditemukan di beberapa tempat.
Entah mengapa sekarang ini semakin banyak saja orang yang mempermasalahkan agama yang dipeluk orang lain. Bila tidak sepaham pun bisa-bisa memicu adanya konflik. Namun diluar itu semua ada kisah yang patut kita contoh datang dari negara tetangga, Malaysia. Pasalnya di sana ada satu keluarga yang mampu memelihara kerukunan antar umat beragama dengan baik.
Tan Guan Neo adalah seorang nenek dengan usia sudah memasuki kepala tujuh yang telah merawat sang cucu sedari kecil. Mungkin sudah merupakan cerita yang biasa ya bila ada seorang nenek merawat cucunya. Namun yang membuat sosok Tan Guan Neo berbeda adalah latar belakang agama yang dianut nenek dan cucu tersebut.
Satu hal yang membuat banyak orang salut terhadap sosok nenek ini adalah betapa pedulinya dia terhadap agama sang cucu. Popo mengaku bahwa ketika Fahirah kecil dia sendirilah yang mengantar cucunya tersebut ke sekolah agama dan belajar mengaji AL-Qur’an. Nenek ini juga mengaku mengajarkan Fahirah berpuasa sejak memasuki usia lima tahun.
Bukanlah mudah bagi Popo membesarkan cucunya yang beragama islam. Pernah suatu saat ada seorang petugas yang datang ke rumahnya dan melontarkan bahwa nenek ini tidak seharusnya merawat cucu islamnya dan lebih baik menyerahkan Fahirah pada panti asuhan lantaran berbeda agama.
Fahirah Nabilah sebenarnya bukan satu-satunya cucu yang memeluk agama islam. Tan memiliki total 11 cucu pemeluk islam yang tentu membuatnya sudah terbiasa untuk tolerir terhadap kebiasaan maupun ajaran islam. Tindakan Popo ini kemudian diketahui oleh pemerintah setempat dan membuatnya dipanggil untuk menerima penghargaan.
Saat ini perjuangan Tan tidak sia-sia karena Fahirah Nabilah nampak sangat mengenal islam berkat sang nenek yang selalu memotivasinya. Andai saja apa yang terjadi di keluarga Tan Guan Neo ini bisa dipraktekkan secara umum di daerah-daerah lain. Pasti perbedaan agama tidak akan pernah lagi menjadi faktor pemicu konflik dan dunia ini akan lebih indah.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…