Pengangguran merupakan salah satu masalah klasik yang dihadapi hampir di semua negara. Sebenarnya persoalan ini terlihat sepele, namun korbannya bisa dibilang cukup banyak. Bohong bila kita berkata bahwa negara-negara tersebut tidak pernah berusaha menyelesaikan masalah ini. Karena faktanya mereka sudah memutar otak hanya untuk sektor ini. Mulai dari menyediakan lapangan kerja sampai mengadakan pelatihan keterampilan tertentu, tapi memang faktanya belum juga teratasi dengan sempurna.
Karena itulah kemudian muncul ide-ide yang bisa disebut gila dari berbagai negara demi mengentaskan pengangguran. Salah satunya seperti kebijakan yang diberlakukan di Finlandia. Negara yang sangat dikenal dengan sistem pendidikan terbaik ini lagi-lagi muncul dengan berita mengejutkan, yaitu menggaji para penganggur dengan nominal tinggi. Dan katanya sih biar angka pengangguran semakin berkurang. Lha kok bisa?
Apa yang muncul di benakmu ketika mendengar kata pengangguran? Orang yang belum mendapat pekerjaan? Atau mereka yang tidak memiliki penghasilan? Dua jawaban itu sepertinya akan kalian sebutkan bila ditanya mengenai pengangguran. Memang sih selama ini yang kita tahu bahwa seorang pengangguran tidak memiliki penghasilan dikarenakan belum bekerja. Namun definisi tersebut sepertinya tidak berlaku di Finlandia.
Keputusan itu tentu saja menimbulkan pro kontra, pasalnya jangan-jangan bila pengangguran diberi gaji orang yang saat ini sudah bekerja memilih berhenti karena pendapatannya kecil. Namun ternyata nominal sebesar itu tidak diberikan pada semua pengangguran yang ada di Finlandia. Sudah ditetapkan bahwa hanya akan ada 2000 orang beruntung saja yang akan menerima uang itu dan dimulai sejak tanggal 1 Januari.
Kebijakan ini sebenarnya termasuk salah salah satu uji coba sosial di negara tersebut. Tujuannya pun bukannya untuk memanjakan masyarakatnya, melainkan agar tingkat kemiskinan di Finlandia bisa berkurang dan lapangan pekerjaannya akan bertambah. Menurut perwakilan instansi pemerintah Finlandia yang bertanggung jawab atas kesejahteraan sosial di sana menyebutkan bahwa pihaknya berharap masyarakat akan memiliki rasa takut ‘kehilangan akan sesuatu’ dengan adanya kebijakan ini.
Tentu cara ini bukanlah asal-asalah dipilih oleh pemerintah negara tersebut. Pasalnya ternyata meskipun negara ini terlihat cukup maju, namun jumlah warga yang menganggur masih sangat besar. Bayangkan saja dari total penduduk sekitar 5,5 juta, ada 8,1 persen yang hidup tanpa pekerjaan. Mirisnya lagi prosentasi tersebut hampir tidak berubah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sedikit mengejutkan memang saat mendengar bahwa ada negara yang menerapkan kebijakan untuk menggaji pengangguran. Tapi cukup unik juga ya cara ini, warganya sengaja diberi uang agar semakin terpacu untuk mencari pekerjaan. Dan pada akhirnya pemerintah akan mendapatkan gambaran mengenai karakter masyarakatnya melalui cara ini. Coba saja kalau di Indonesia diberlakukan hal yang serupa. Menurutmu kira-kira apa masyarakat kita makin terpacu bekerja atau malah santai-santai menerima uang itu ya?
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…