Seperti halnya pengaturan skor, pencurian umur tentu merupakan praktek laknat yang merugikan di jagat sepak bola. Bahkan juga sebagai bentuk usaha negatif yang dapat mencoreng nilai-nilai sportivitas dalam olahraga ini. Orang-orang terlibat dalam hal tersebut, sama halnya dengan menginjak-injak sebuah bendera fair play yang kerap mereka lihat sebelum pertandingan dimulai.
Mengelabuhi usia, pada umumnya dilakukan untuk mengakali sebuah peraturan perihal transfer pemain atau untuk hadirkan prestasi instan. Khusus untuk hal terakhir tersebut, beberapa kejadiannya banyak terjadi di kompetisi yang mempertandingkan pemain usia muda. Contohnya adalah saat ajang Piala Soeratin U-17 2017 lalu, Persiter Ternate harus merasakan diskualifikasi lantaran hal tersebut.
BACA JUGA: Belajarlah dari India Sepak Bola Indonesia, Wilayah Kumuh yang Mempunyai Geliat Bola Hebat
Cerita Gourav Mukhi dan beberapa kasus lain, agaknya menjadi gambaran kalau dewasa ini kecurangan sepak bola sudah di mulai dari kelompok-kelompok muda. Jadi jangan banyak berharap kalau hal semacam itu masih ada di Indonesia, Timnas kita bisa berjaya di olahraga termasyur ini.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…