Sempat ‘Diributkan’ Eropa, 3 Miliarder RI Ini Raup Triliunan Rupiah Berkat Kelapa Sawit

Luasnya wilayah Indonesia yang menjadi basis kelapa sawit dunia, menjadikan negara di kawasan ASEAN ini sebagai salah satu pemain penting komoditas tersebut pada perdagangan. Meski sempat ‘diisolasi’ oleh Uni Eropa karena dianggap tidak sesuai regulasi energi terbarukan di negerinya.

Jauh dari carut marut yang ada, beberapa pengusaha di negeri ini diam-diam banyak mendulang untung dari industri awati yang dimiliki oleh mereka. Salah satunya berasal dari produk minyak sawit atau lebih dikenal sebagai Crude Palm Oil (CPO). Meski kini keberadaanya tengah naik turun di pasaran dunia, toh bisnis sawit sukses mencetak miliuner Indonesia yang mendunia. Siapa sajakah mereka?

Lim Hariyanto Wijaya Sarwono yang menjadi raja sawit Indonesia

Sebelum sukses sebagai pengusaha sawit di Indonesia, putra dari pasangan Lim Tju King dan Lim Hariyanto itu mengawali semuanya dari hal yang kecil. Dilansir dari entrepreneur.bisnis.com, kedua orang tua Lim yang merupakan perantauan dari Fujian, China, mengawali bisnisnya dengan mendirikan toko kelontong yang sederhana. Namun, di tangan generasi selanjutnya yang pada saat itu dipegang oleh Lim, bisnisnya diubah agar bisa menghasilkan keuntungan yang besar.

Salah satunya berorientasi untuk mengembangkan bisnis sawit di Indonesia lewat perusahaan yang bernama Bumitama Agri. Laman forbes.com menuliskan, ia menempati urutan ke-33 dari 50 orang terkaya di Indonesia dengan harta sebesar $910 juta (Rp12, 881 triliun). Bloomberg, seperti yang dikutip dari entrepreneurbisnis.com menuliskan, Lim menjadi kaya raya berkat penjualan saham Bumitama Agri Ltd, produsen minyak sawit Indonesia, dan dari sektor pertambangan.

Bachtiar Karim yang miliki bisnis sawit kelas dunia

Nama Bachtiar Karim, memang dikenal lekat sebagai pengusaha besar di bidang sawit yang juga masuk sebagai milyarder besar di Indonesia. Bahkan, seperti yang ditulis oleh laman cnnindonesia.com, ia menjadi salah satu pebisnis yang diuntungkan dengan usaha sawit yang digelutinya. Menjabat sebagai Executive Chairman Grup Musim Mas , laba perusahaannya disebut meroket dari US$ 1,3 miliar menjadi US$ 3,3 miliar.

Hebatnya lagi, hasil tersebut diraih di tengah kondisi pasar sawit dunia yang tengah mengalami kelesuan. Rahasianya, Musim Mas ternyata mampu memproduksi produk turunan sawit bernilai tambah seperti biofuel, sabun dan lilin yang diekspor ke 80 negara dunia. Bisa dibilang, usahanya tak melulu bergantung pada hasil mentah CPO yang dihasilkan. Alhasil, pencapaian tersebut membuat Bachtiar masuk menempat urutan ke-21 sebagai 50 miliarder Indonesia tahun 2018, dengan kekayaan mencapai $1.5 billion (Rp21,225 triliun).

Bisnis sawit Sukanto Tanoto yang menggurita di Indonesia

Sebagai pengusaha besar, Sukanto Tanoto juga menancapkan kukunya di industri sawit Indonesia lewat unit bisnisnya yang bernama Asian Agri. Dilansir dari laman ekonomi.bisnis.com, perusahaan itu bakal memproduksi CPO sebesar 1,1 juta ton pada 2016, seiring adanya kebijakan B20 yang bakal meningkatkan kebutuhan akan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Sukanto yang mengendalikan bisnisnya dari Singapura, bakal menggandeng 60.000 petani plasma untuk pengembangan produksi sawit pada 2020. Bahkan, perusahaan tercatat telah bermitra dengan 11,242 petani plasma di tahun 2014 silam. Berkat strateginya itu, bisnis sawitnya semakin berkembang di Indonesia. Sukanto pun masuk ke dalam daftar Forbes sebagai orang kaya Indonesia 2018 (urutan ke-25) dan Miliarder 2019 (urutan ke-1717) dengan nilai kekayaan sebesar $1,6 miliar (Rp22,651 triliun).

BACA JUGA: Mengenal ‘Ancaman’ Industri Sawit Pemerintah RI yang Bisa Bikin Uni Eropa ‘Bangkrut’

Komoditas seperti kelapa swait di atas, menjadi salah satu andalan ekspor Indonesia yang diserap oleh banyak negara di dunia. Alhasil, mereka yang berkecimpung dalam bisnis yang menaungi produk-produk sawit sebagai usahannya, sukses mendulang cuan hingga triliunan rupiah. Bisa dibilang, komoditas tersebut menjadi ladang sukses mereka hingga tampil sebagai miliuner lokal Indonesia yang mendunia.