Kita sekarang sudah tinggal di jaman yang jauh lebih praktis jika dibandingkan dengan ratusan tahun yang lalu. Ada banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk mengirim pesan ke tempat-tempat yang jauh. Ada SMS, Whatssap, LINE, BBM, dan masih banyak lagi. Kalau mau cepat ya bisa langsung telepon. Praktis ya!
Nah, kalau jaman dulu jangan harap bisa sepraktis itu. Mengirim pesan di jaman dulu cukup merepotkan dan bahkan juga melelahkan. Berikut ini beberapa metode mengirim pesan di jaman dulu ketika belum ada telepon.
Sebelum tulisan ditemukan, masyarakat sudah menemukan cara untuk mengirimkan pesan jarak jauh. Beberapa suku ada yang menggunakan sinyal asap, sinyal drum, atau sinyal terompet untuk memberitahukan peringatan adanya bahaya, pesan penting, atau untuk mengumpulkan orang di tempat tertentu. Suku asli di Amerika Utara adalah salah satu suku yang menggunakan sinyal asap untuk berkomunikasi jarak jauh. Masing-masing suku memiliki sistem dan pemahaman sinyal mereka yang berbeda-beda. Jadi, biarpun musuh melihat sinyal tersebut, mereka tidak akan mengetahui maksudnya.
Bangsa Yunani kuno memanfaatkan seseorang yang khusus sebagai pengatar pesan untuk mengantarkan informasi penting dalam Peperangan Marathon atau Battle of Marathon. Dalam peperangan tersebut, bangsa Yunani berhasil mengalahkan pasukan Persia, namun mereka khawatir musuh yang mundur ke laut akan pergi menuju Athena dan melakukan serangan kembali.
Ketika Marco Polo mengunjungi China pada abad ke-13, ia menemukan sistem estafet yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh. Dalam sistem ini, pengirim surat memberikan suratnya kepada pengirim pesan yang akan mengoperkannya ke pengirim pesan kedua. Dengan naik kuda, para pengirim pesan ini mampu membawa berita hingga sejauh 400 km sehari.
Romawi Kuno adalah kerajaan besar dengan wilayah yang begitu luas. Para pemimpin Romawi Kuno memerlukan cara komunikasi yang cepat dan efisien untuk mengirimkan pesan mereka. Untuk itu, bangsa Romawi menggunakan cara yang mirip dengan yang ada di China dan menamakannya cursus publicus.
Burung merpati digunakan untuk mengirimkan pesan sejak ribuan tahun yang lalu dan bahkan mampu mengirimkan surat lebih cepat dari pada manusia. Sejarah mengirimkan surat lewat merpati pos sudah ada bahkan sejak zaman firaun di Mesir Kuno. Merpati dipercaya sebagai pengirim surat karena mereka selalu tahu jalan untuk pulang.
Nah, itulah tadi beberapa cara yang biasa dilakukan untuk mengirimkan pesan ketika telepon belum ditemukan. Beruntunglah kita yang sekarang tinggal di era modern, tidak perlu repot-repot berlari ke sana kemari demi mengirimkan surat atau kabar penting.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…