Categories: Tips

Metode Jadul Kirim Pesan Ketika Belum Ada Telepon

Kita sekarang sudah tinggal di jaman yang jauh lebih praktis jika dibandingkan dengan ratusan tahun yang lalu. Ada banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk mengirim pesan ke tempat-tempat yang jauh. Ada SMS, Whatssap, LINE, BBM, dan masih banyak lagi. Kalau mau cepat ya bisa langsung telepon. Praktis ya!

Nah, kalau jaman dulu jangan harap bisa sepraktis itu. Mengirim pesan di jaman dulu cukup merepotkan dan bahkan juga melelahkan. Berikut ini beberapa metode mengirim pesan di jaman dulu ketika belum ada telepon.

1. Mengirim Pesan dengan Sinyal Asap dan Gendang

Sebelum tulisan ditemukan, masyarakat sudah menemukan cara untuk mengirimkan pesan jarak jauh. Beberapa suku ada yang menggunakan sinyal asap, sinyal drum, atau sinyal terompet untuk memberitahukan peringatan adanya bahaya, pesan penting, atau untuk mengumpulkan orang di tempat tertentu. Suku asli di Amerika Utara adalah salah satu suku yang menggunakan sinyal asap untuk berkomunikasi jarak jauh. Masing-masing suku memiliki sistem dan pemahaman sinyal mereka yang berbeda-beda. Jadi, biarpun musuh melihat sinyal tersebut, mereka tidak akan mengetahui maksudnya.

Lukisan yang menggambarkan sinyal asap [Image Source]
Sementara itu suku di Afrika, Papua Nugini atau daerah tropis di Amerika menggunakan gendang untuk berkomunikasi jarak jauh. Salah satu yang paling terkenal dari drum untuk komunikasi ini adalah yang dilakukan oleh orang-orang di Afrika Barat yang sekarang menjadi Nigeria dan Ghana. Cara berkomunikasi ini muncul dan menyebar hingga Amerika dan Karibia selama perdagangan budak. Hal ini kemudian dilarang karena komunikasi ini digunakan oleh para budak untuk berkomunikasi jarak jauh satu sama lain dengan kode yang tidak dimengerti oleh para majikannya.

2. Maraton Pertama

Bangsa Yunani kuno memanfaatkan seseorang yang khusus sebagai pengatar pesan untuk mengantarkan informasi penting dalam Peperangan Marathon atau Battle of Marathon. Dalam peperangan tersebut, bangsa Yunani berhasil mengalahkan pasukan Persia, namun mereka khawatir musuh yang mundur ke laut akan pergi menuju Athena dan melakukan serangan kembali.

Patung Phidippides [Image Source]
Bangsa Yunani harus mengirimkan pesan ke Athena untuk memberitahu mereka tentang berita kemenangan dan juga peringatan. Untuk itu Phidippides diutus untuk mengirimkan berita tersebut dan ia harus berlari sejauh 40 km agar sampai ke Athena. Phidippides berlari ke Athena selama 3 jam dan berhasil mengirimkan pesan tersebut. Namun ia akhirnya begitu kelelahan hingga akhirnya meninggal dunia.

3. Pengirim Surat di China

Ketika Marco Polo mengunjungi China pada abad ke-13, ia menemukan sistem estafet yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh. Dalam sistem ini, pengirim surat memberikan suratnya kepada pengirim pesan yang akan mengoperkannya ke pengirim pesan kedua. Dengan naik kuda, para pengirim pesan ini mampu membawa berita hingga sejauh 400 km sehari.

Pengirim surat China zaman dulu [Image Source]
Ada juga pembawa surat yang berlari estafet dengan membawa pesan sejauh 5 km sekali berlari. Para pelari ini memiliki lonceng kecil di pakaiannya untuk memberi tanda pada pelari berikutnya untuk bersiap siap. Pelari pertama akan memberikan surat kepada pelari berikutnya, dan pelari berikutnya membawa suratnya ke orang selanjutnya sampai surat itu tiba di tempat yang dituju.

4. Pengiriman Pesan di Romawi Kuno

Romawi Kuno adalah kerajaan besar dengan wilayah yang begitu luas. Para pemimpin Romawi Kuno memerlukan cara komunikasi yang cepat dan efisien untuk mengirimkan pesan mereka. Untuk itu, bangsa Romawi menggunakan cara yang mirip dengan yang ada di China dan menamakannya cursus publicus.

Tukang Pos Romawi [Image Source]
Cursus publicus yang berarti jasa pelari wilayah mengirimkan pesan dengan sistem estafet sama seperti yang ada di China. Disediakan sebuah rumah istirahat yang terletak 12 kilometer dari masing-masing rumah istirahat. Di sini, para pembawa pesan menukar kuda mereka yang sudah lelah dan naik kuda yang baru. Kuda-kuda yang dipakai selalu dalam kondisi segar dan sehat sehingga pesan selalu dikirimkan dengan cepat.

5. Merpati Pos

Burung merpati digunakan untuk mengirimkan pesan sejak ribuan tahun yang lalu dan bahkan mampu mengirimkan surat lebih cepat dari pada manusia. Sejarah mengirimkan surat lewat merpati pos sudah ada bahkan sejak zaman firaun di Mesir Kuno. Merpati dipercaya sebagai pengirim surat karena mereka selalu tahu jalan untuk pulang.

Merpati Pos [Image Source]
Pada Perang Dunia II, para tentara menggunakan merpati untuk saling mengirimkan pesan. Pasukan yang berada di medan perang akan mengikat pesan mereka di kaki merpati dan mereka yakin bahwa merpati tersebut akan pulang ke pangkalan militer. Merpati sangat bermanfaat di masa peperangan karena mereka mampu terbang tinggi di atas medan perang dan melewati asap.

Nah, itulah tadi beberapa cara yang biasa dilakukan untuk mengirimkan pesan ketika telepon belum ditemukan. Beruntunglah kita yang sekarang tinggal di era modern, tidak perlu repot-repot berlari ke sana kemari demi mengirimkan surat atau kabar penting.

Share
Published by
Tetalogi

Recent Posts

Virzha Tiba-Tiba Menikah, Banyak Netizen Salfok dengan Istri yang Begitu Cantik

Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…

3 days ago

Fakta Rosmini Pengemis Viral, Tinggal di Jalanan Belasan Tahun hingga Diduga ODGJ

Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…

4 days ago

4 Fakta Timnas Indonesia Masuk Semifinal, Larangan Nobar hingga Kalah dari Uzbekistan

Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…

6 days ago

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

6 days ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

1 week ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

1 week ago