Semua orang pernah melakukan apa yang namanya typo. Baik ketika mengerjakan draft skripsi atau tugas, hingga hal-hal sepele seperti bikin status Facebook atau berkirim pesan. Ya, hal ini tentu sangat manusiawi mengingat kita memang tempatnya salah dan lupa. Namun apa yang terjadi setelah typo terjadi kadang kita tidak pernah tahu.
Misalnya kamu mengetik sesuatu kepada orang tua seperti ini, “Bentar Ma, masih nenenin temen”. Pasti pikiran orangtua pun macam-macam padahal maksud sebenarnya adalah “nemenin”. Sama seperti beberapa kasus typo berikut. Hanya gara-gara salah ketik, tapi dampaknya ternyata luar biasa besar.
Beberapa waktu yang lalu cukup ramai dibicarakan tentang salah ketik putusan ganti denda yang dilimpahkan kepada Yayasan Supersemar, dengan terdakwanya sendiri adalah Alm. mantan presiden Suharto dan ahli warisnya sebagai pihak pengelola. Yasasan Supersemar yang selama ini memberikan beasiswa itu, ternyata menyelewengkan dana tersebut untuk diberikan kepada perusahaan-perusahaan.
Kejadian lucu sekaligus tragis yang berhubungan dengan typo pernah dialami oleh Denise Garrido. Bagaimana tidak, setelah sehari dinobatkan sebagai Miss Canada ia ternyata harus memberikan mahkota kemenangannya kepada kontestan lain. Awal kejadiannya dimulai ketika si operator salah ketik saat memunculkan nilai yang ditulis juri di papan screen yang ada di panggung.
Bencana kadang bisa diawali dengan hal-hal yang kecil dan sepele. Misalnya, satu kampung kebakaran gara-gara seseorang tidak mematikan kompornya ketika malam. Kondisi yang sama juga bisa terjadi dengan salah ketik. Seperti yang dialami oleh perusahaan satu ini.
Namun ketika kontrak sudah jadi, ternyata salah satu petugas keliru mengetikkan desimal atau koma pada sejumlah uang tersebut. Ya, angkanya hanya menjadi $ 7 juta saja. Si pelanggan keukeuh jika nilai yang harus mereka bayarkan adalah sejumlah yang tertulis. Alhasil, Lockheed pun rugi besar dengan jumlah yang tak karuan banyaknya.
Jika dalam hal-hal pribadi saja typo harus sangat dihindari, apalagi jika tulisan tersebut akan dibaca oleh orang banyak. Namun namanya manusia, lagi-lagi hal ini bisa ditolerir. Namun untuk kesalahan typo di buku masak ini, agaknya susah untuk bisa maklumi begitu saja.
Di Inggris semua perusahaan tercatat oleh badan negara bernama Companies House. Di sana tak hanya berisi nama dan profil perusahaan, tapi juga berapa jumlah harta dan sebagainya. Namun adanya organisasi ini ternyata tak menjamin akan menjadi kebaikan bagi perusahaan. Apalagi kalau kasusnya seperti yang satu ini. Pada tahun 2009 lalu, salah seorang pekerja Companies House melakukan kesalahan kecil dan hal tersebut membuat sebuah perusahaan harus gulung tikar dengan paksa.
Nah, biar tidak mengalami nasib yang serupa seperti 5 kejadian di atas, maka mulai sekarang berhati-hatilah ketika mengetik. Untuk urusan apa pun. Kita tidak pernah tahu hal buruk apa yang akan terjadi, padahal mungkin kita menganggap ini adalah kesalahan yang lumrah. Jadi, cek berkali-kali ketika kamu mengetikkan sesuatu. Terlebih jika ini adalah sesuatu yang besar, entah laporan keuangan dan sebagainya.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…