Dalam menjaga keamanan negara, pasukan militer memang sering berdiri paling depan. Urusan mengatasi konflik-konflik kelas kakap hingga gurita sekalipun, mereka punya cara tersendiri. Sebut saja metode yang dilakukan untuk menghadapi penjahat. Tahu kalau mereka sedang dipersulit dalam mengorek informasi, maka siap-siap saja para anggota yang menginvestigasi bakal mengeluarkan teknik mematikannya.
Terkesan gila dan menyiksa, namun ternyata berhasil juga untuk membuat para tahanan buka mulut. Karena rasanya metode ‘pancingan’ ini bisa bikin narapidana merasa setengah mati. Tapi, ada juga teknik yang mulai dievaluasi, seperti berikut ini.
Begitu gilanya metode ini, hingga belakangan ini metode ini dilarang digunakan di militer Amerika. Tapi kadang kalau lihat-lihat situasi dan narapidana yang alot, tidak jaminan cara ini akan dilewatkan. Water Boarding dilakukan dengan cara mengikat para penjahat pada sebuah papan hingga mereka telentang, tapi posisi kaki mereka dibuat lebih tinggi daripada kepala.
Metode yang berasal dari China ini dulunya digunakan untuk tahanan politik atau aktivis keagamaan yang membandel. Kebetulan di sana musim dinginnya begitu menusuk. Tahanan biasanya akan diguyur dengan air dingin dan dibiarkan di dalam ruangan atau di luar yang memiliki suhu udara terendah. Ada pula yang dipaksa berada di tengah salju dengan pakaian seadanya, seolah dibiarkan mati beku sampai mau buka mulut.
Sexual Humiliation mungkin bisa disebut metode paling gila untuk membuat para tahanan buka mulut. Cara ini sudah tidak pandang bulu lagi karena memaksa para tahanan untuk melakukan hubungan badan dengan sesama jenisnya. Mereka juga dipaksa mengenakan pakaian wanita (bagi tahanan pria) lantas dipaksa menari striptease di depan personil wanita. Tujuannya apa? Agar mereka tersudut dan malu hingga tak bisa berkelit saat diminta patuh pada petugas.
Tak kalah ektrem dari Sexual Humiliation. Metode ini dipraktekkan dengan cara menelanjangi para tahanan di depan napi yang lain. Tahanan akan dibiarkan bugil dalam jangka waktu yang lama. Ini bukan cuma bikin malu tentunya, karena perlakuan tentara pada mereka saat bertanya bisa bikin nyali ciut dan tersudut.
Metode ini dijalankan dengan cara menempatkan tersangka pada tabung yang mengisolasi semua rangsangan dari luar. Hanya ada lubang kecil sebagai ventilasi untuk bernafas para tahanan. Yang tak terbayangkan adalah ketika tabung tersebut diisi dengan 17 orang. Pada prakteknya, dari 17 orang tersebut biasanya ada 6 orang yang bertahan sampai 36 jam.
Meski terkesan gila, pada kenyataannya beberapa praktek militer yang diterapkan pada tahanan tersebut memang terbukti berhasil untuk mengorek informasi. Narapidana yang mereka hadapi juga bukan maling ayam, tapi biasanya sekelas gembong penjahat, pembajak, pelaku teror dan sebagainya.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…