Trending

Sikat Rp1,7 Triliun, Begini Kronologi Maria Pauline Lumowa Bobol BNI dan Kabur ke Serbia

Peristiwa pembobolan kas Bank BNI Cabang Kebayoran Baru senilai Rp1,7 triliun lewat letter of credit (L/C) fiktif pada 2002 silam, membuat sosok Maria Pauline Lumowa ditetapkan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian. Namun dirinya tak berhasil ditangkap lantaran melarikan diri ke luar negeri.

Selama 17 tahun, Maria menjadi buronan kepolisian Indonesia yang masih berusaha untuk melacak keberadaannya. Hingga pada akhirnya, masa pelarian itu usai setelah dirinya berhasil ditangkap di luar negeri dan akan dibawa ke Indonesia. Melihat kembali kasusnya di masa lalu, seperti apa pembobolan BNI yang dilakukan Maria?

Berawal dari pinjaman BNI terhadap PT Gramarindo Group milik Maria Pauline Lumowa

Gunakan transaksi fiktif dan gondol uang hingga Rp1,7 triliun [sumber gambar]
Peristiwa pembobolan tersebut berawal saat Bank BNI mengucurkan pinjaman senilai 136 juta dollar AS dan 56 juta euro yang totalnya mencapai Rp1,7 triliun, di periode Oktober 2002 hingga Juli 2003 kepada PT Gramarindo Group milik Maria Pauline Lumowa dan Adrian Waworuntu.

Adanya dugaan transaksi fiktif yang membuat BNI kecolongan

Konpers Menko Polhukam Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly terkait ekstradisi Maria Pauline Lumowa [sumber gambar]
Kecurigaan mulai terasa setelah pihak BNI melakukan penyelidikan pada Juni 2003. Hasilnya, PT Gramarindo Group ternyata tak pernah melakukan kegiatan ekspor. Terlebih, Letter of Credit atau L/C yang digunakan untuk memuluskan aksinya itu diduga fiktif belaka. Hal tersebut kemudian dilaporkan ke Mabes Polri untuk ditindaklanjuti.

Kabur ke luar negeri dan sempat dilindungi oleh Belanda

Maria Pauline Lumowa yang ditahan saat berada di dalam pesawat [sumber gambar]
Aparat keamanan ternyata kalah cepat dengan Maria. Sebulan sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh tim khusus Polri, ia telah melarikan diri ke Singapura pada September 2003. Perempuan kelahiran Paleloan, Sulawesi Utara, 27 Juli 1958, itu juga sempat menjadi WN Belanda yang membuatnya ‘aman’ lantaran dilindungi oleh pemerintah setempat.

Pindah ke Serbia hingga ditahan pemerintah setempat

Sempat ditahan di Serbia setelah ditangkap oleh interpol NCB [sumber gambar]
Tercatat, Indonesia sempat mengajukan proses ekstradisi sebanyak dua kali yang kesemuanya ditolak oleh pemerintah Belanda. Belakangan, Maria juga pernah bolak-balik ke Singapura pada 2009 silam. Titik terang mulai terasa saat dirinya berhasil ditangkap NCB Interpol Serbia di Bandara Internasional Nikola Tesla, Serbia, 16 Juli 2019. Di sana, ia sempat ditahan hingga Indonesia pun menyurati pemerintah Serbia.

Pelarian 17 tahun Maria yang berakhir dengan penangkapan

Menkumham Yasonna Laoly saat bertemu Maria di dalam pesawat [sumber gambar]
Berdasarkan red notice Interpol yang diterbitkan pada 22 Desember 2003, Maria ditahan di Serbia hingga akhirnya berhasil diekstradisi ke Indonesia. Menurut delegasi pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, hal tersebut sukses dilakukan berkat kerjasama dan hubungan baik antara Indonesia dengan Serbia.

BACA JUGA: 5 Fakta Harun Masiku, Tersangka Kasus Suap KPU yang saat Ini Menjadi Buronan Negara

Keberhasilan membawa pulang Maria setelah menjadi buronan selama 17 tahun, tak lepas dari hasil kerjasama Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), Badan Intelijen Negara (BIN), dan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beograd, Serbia. Hal tersebut memudahkan pemerintah agar Maria bisa menjalani proses hukum sesuai dengan perbuatannya.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago