LOndo Ireng Indonesia
Saat melakukan kolonialisasi di Indonesia, Belanda tidak hanya mengirim pasukan yang berasal dari negaranya sendiri. Bahkan, sebagian besar dari serdadu yang dikirim perang melawan kerajaan di Indonesia merupakan orang bayaran. Biasanya mereka berasal dari beberapa negara Eropa yang memiliki hubungan baik dengan Belanda di masa lalu.
Selain pasukan dari kawasan Eropa, Belanda juga mengirim pasukan yang berasal dari negara Afrika. Daerah-daerah yang menjalin kerja sama perdagangan mengirimkan banyak sekali pasukan ke Indonesia hingga akhirnya dikenal dengan sebutan Londo Ireng atau Belanda Hitam. Berikut uraian singkat tentang Londo Ireng yang jejaknya sudah semakin hilang dari sejarah.
Salah satu alasan kenapa Belanda sampai menyewa orang kulit hitam dari Afrika untuk menjadi serdadunya adalah Perang Diponegoro. Selam lima tahun sejak tahun 1925, Belanda mengalami kerugian yang sangat banyak akibat perang terganas dalam sejarah penjajahan mereka di Indonesia. Meski berhasil memukul mundur pasukan Pangeran Diponegoro, perang ini cukup banyak memakan korban jiwa. Dari sekitar 3.000 pasukan yang dikirim selama 2 tahun akhirnya habis menjadi 1.000 orang saja.
Untuk mengatasi hal ini, akhirnya Belanda mengambil tentara bayaran yang berasal dari Afrika. Pos militer mereka di negara-negara seperti Ghana membeli pemuda-pemuda pilihan yang didatangkan secara berkala mulai tahun 1930-1941. Dari sini dikenal istilah Londo Ireng atau Zwarte Hollanders.
Londo Ireng memiliki ketahanan pada fisik jika dibandingkan dengan serdadu yang berasal dari Eropa. Tentara ini mampu bertahan di lingkungan tropis Indonesia yang sempat membuat banyak tentara Belanda meninggal terkena penyakit. Di sini militer, mereka juga dikenal tangguh dan pantang menyerah, bahkan berani mati meski mereka hanya tentara bayaran yang dikontrak selama 12 tahun saja.
Dari ekspedisi ke Bali, kedudukan bangsa Afrika semakin diagungkan oleh Belanda. Bahkan mereka mendapatkan penghargaan dan disetarakan dengan mereka yang berkulit putih. Londo Ireng adalah salah satu kelompok terbaik KNIL yang sumbangsihnya kepada belanda sangat besar.
Sejak Belanda jatuh akibat serangan Jepang di tahun 1942, nasib dari para Londo Ireng berada di ujung tanduk. Banyak dari mereka yang akhirnya dimasukkan ke dalam kamp tahanan perang karena dianggap Belanda dan diperlakukan dengan cara mengerikan. Selain dimasukkan ke kamp, banyak dari mereka dikirim kembali ke Belanda karena dianggap penduduk negeri itu meski sebenarnya mereka dibayar untuk perang.
Saat Indonesia resmi merdeka pasca agresi militer Belanda, nasib dari para penduduk Afrika ini semakin terpinggirkan. Banyak dari mereka disuruh pulang ke negerinya meski di Indonesia mereka memiliki anak dan istri. Pemerintah Indonesia juga tidak mau mereka tinggal karena saat zaman penjajahan mereka juga ikut berperang atas nama Belanda.
Inilah sekilas kisah tentang Londo Ireng yang pernah menjadi penjajah di Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan Sobat Boombastis tentang sejarah di Indonesia yang nyaris hilang dan terlupa.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…