Lapangan Udara Iswahyudi
“Fly, Fight, and Win” adalah sebuah semboyan yang terpampang di depan Lanud Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur. Lapangan udara yang yang dikhususkan hanya untuk kegiatan militer ini terdiri dari tiga buah skadron tempur yang sangat hebat. Tak pelak, lanud ini menjadi jantung kekuatan udara Indonesia yang sangat penting hingga tidak bisa dijelajahi dengan sangat mudah.
Seperti halnya kawasan bandara militer atau area terlarang di Amerika. Pesawat komersil tidak diperkenankan lewat di atas lanud. Selain itu, seseorang juga butuh perizinan yang panjang jika ingin masuk untuk meliput. Lanud ini adalah kawasan strategis hingga sekecil apa pun data yang keluar bisa membahayakan bagi negara. Anyway, mari kita bahas secara detail lanud militer terbesar Indonesia yang satu ini.
Lanud Iswahyudi pertama kali dibangun oleh Belanda di tahun 1939. Pembangunan ini dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan pertahanan udara di masa perang dunia kedua. Lanud ini juga disiapkan jika sewaktu-waktu sekutu datang untuk penambahan kekuatan di kawasan Asia Tenggara yang kala itu mulai dilirik dan ingin dikuasai oleh militer Jepang.
Saat Jepang mulai memasuki kawasan lanud ini di tahun 1942, Belanda tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan mereka dipukul mundur hingga lanud yang dahulu bernama Maospati ini steril dari kekuatan Belanda. Selama ditinggalkan oleh Belanda, lanud ini tidak digunakan Jepang sebagai markas skadron Angkatan Udara mereka, melainkan sebagai tempat perbaikan dan perawatan pesawat saja.
Lanud Iswahyudi baru digunakan secara aktif untuk kegiatan penerbangan militer pada tahun 1960. Skadron pertama yang datang dan menduduki lanud ini secara resmi adalah Skadron 14 dengan senjata andalan jet tempur MiG-21 Fishbed. Sebelum mulai ditempati, lanud ini sempat mengalami beberapa kali perbaikan sejak tahun 1959.
Seiring dengan berjalannya waktu, Lanud Iswahyudi mulai berbenah dan menjadi pusat Angkatan Udara di Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di tempat ini ada setidaknya 3 Skadron tempur yang diandalkan Indonesia dalam peperangan. Skadron itu terdiri dari Skadron Udara 3 dengan senjatanya F-16 A/B Fighting Falcon, Skadron Udara 14 dengan senjata F05 E/F Fighter II, dan Skadron 15 dengan senjata tempurnya T-501 Golden Eagle.
Demikianlah uraian singkat tentang Lanud Iswahyudi yang merupakan jantung kekuatan udara di Indonesia. Tanpa lanud ini mungkin sektor udara Indonesia akan lemah hingga mudah disusupi oleh negara yang ingin mengusik kedaulatan NKRI.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…