Apabila boleh berandai-andai, pemain ke 12 atau suporter bisa dikatakan layaknya garam di dalam sebuah masakan. Mereka membuat olahraga ini menjadi memiliki rasa dan tidak hambar lewat beragam aksi di dalam dan luar stadion. Dan mau bagaimana mereka satu slot di olahraga ini tetaplah untuk suporter. Keagungan itulah membuat basis suporter tidak pernah mati. Malahan konon katanya pertumbuhannya terus saja bertambah.
Kondisi inilah yang pada akhirnya memunculkan sekup-sekup kecil tipe para pendukung. Ada yang berlabel garis keras, fans layar kaca sampai berpedoman rasisme juga ada. Khusus hal terakhir tersebut, La Familia menjadi salah satu suporter beperilaku rasis yang ada di muka bumi ini. Hal sebetulnya mengejutkan, lantaran hal itu adalah perilaku laknat yang sangatlah dilarang di olahraga ini. Lantas siapa sih sebenarnya pemain ke 12 disebut sudah rasis sejak lahir itu?
Merupakan suporter sepak bola klub Liga Israel
Berprinsip menolak orang Arab dan muslim

Masih berbicara tentang La Familia, mereka juga mempunyai prinsip yang untuk sebagai orang aneh. Melansir laman Striker.id, suporter garis keras ini menolak orang arab dan muslim. Bahkan lantaran hal itu, sempat kantor manajemen Beitar Jerusalem diserang dan dihancurkan, lantaran klub mengontrak dua pemain beragama islam. Melansir laman Tirto.id, alasan mereka melakukan hal itu adalah para anggota La Familia percaya keberadaan mereka adalah menjaga kemurnian Beitar dari pemain non-Israel.
Chant provokatif selalu menjadi penghias dukungan mereka
Kerap lakukan kerusuhan di luar stadion
BACA JUGA: Sering Mendapatkan Hal Buruk, Darah Imigran Ini Malah Jadi Pahlawan Timnas Negaranya
Berkaca dari apa yang telah dilakukan oleh mereka, agaknya orang kerap melabelinya sebagai suporter rasis sejak lahir memang tepat. La Familia juga telah merusak bagaimana nilai-nilai baik di olahraga ini. Besar harapan kalau suporter di Indonesia tidak ada yang menirukan mereka.