Negara yang pernah menjajah Indonesia ini punya segudang keunikan yang akan membuatmu heran. Mulai dari produk nyeleneh yang tidak pernah terpikir oleh negara lain, makanan, hingga pekerjaan dan jasa yang ditawarkan.
Selain keunikan tersebut, Jepang juga dikenal sebagai negara yang paling banyak tragedi bunuh dirinya. Seperti diansir dari bbc.com, berdasarkan catatan resmi, terdapat 21.897 orang yang meninggal dunia akibat bunuh diri di Jepang pada 2016. Angka itu termasuk yang paling rendah selama 20 tahun terakhir. Salah satu tempat yang sangat terkenal dan dijadikan tempat bunuh diri adalah Pulau Saipan. Lebih lengkapnya, begini kondisi tempat ini.
Mungkin kamu bertanya-tanya mengapa banyak orang Jepang bunuh diri di Saipan, sedangkan tempat ini berada di Amerika Serikat? Ya, Saipan adalah salah satu negara persemakmuran Amerika yang berada di Kepulauan Northern Mariana, Samudra Pasifik. Tempat ini dijadikan tempat ziarah bagi banyak rakyat Negeri Sakura. Jangan bayangkan ada gedung pencakar langit, yang ada hanyalah pantai memukau dan memanjakan mata.
Luasnya memang hanya 115 km persegi, namun jika ditelusuri sejarahnya ada cerita miris di balik keindahannya. Pulau Saipan ini ditemukan pada tahun 1521 oleh Ferdinand Magellan, penduduk aslinya adalah suku Chamorro. Ada tiga negara yang pernah menjajah Saipan, Spanyol, Jerman, dan AS.
Pada akhir Perang Dunia I, pulau ini diserahkan kepada Kekaisaran Jepang. Di tangan Kaisar Jepang, Saipan berkembang dengan pesat. Mereka membangun peradaban, mulai dari rumah, tempat ibadah, irigasi, rumah sakit, pembangkit listrik, serta tempat-tempat hiburan. Ketika Saipan sudah sangat maju, ada banyak orang yang berasal dari Jepang, Korea, Taiwan, Tiongkok dan sekitarnya datang untuk menetap.
Sayang, kemakmuran mereka tak berlangsung lama karena pada tahun 1944 (masa Perang Dunia II), tentara Amerika datang ke pulau tersebut dan menyatakan perang. Pulau mungil ini kemudian menjadi tempat meletusnya ‘Battle of Saipan’ dan meluluhlantakkan semua isinya hanya dalam waktu sekitar tiga minggu melawan para tentara Jepang. Sayanya, Jepang ketika itu kalah telak dari tentara sekutu.
Para tentaranya yang berhasil bertahan lebih memilih untuk mati bunuh diri ketimbang tertangkap dan menjadi tawanan. Setidaknya ada 1000 orang lebih yang menceburkan diri ke jurang dan bunuh diri massal. Tempat bunuh diri bareng-bareng itu diberi nama Banzai Cliff dan Suicide Cliff.
BACA JUGA: 5 Pekerjaan Aneh Bergaji Tinggi Ini Hanya Bisa Kamu Temukan di Jepang
Hingga sekarang, tempat ini dijadikan sebagai salah satu objek pariwisata populer yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Salah satu bangunan yang masih berdiri adalah Rumah Sakit Nanyocho, yang kini dijadikan museum. Meski indah,tempat indah ini tampaknya memiliki kengerian tersendiri bagi siapapun yang datang mengunjunginya.