Categories: Olahraga

Miris! Inilah 6 Bentrokan Suporter Bola di Indonesia yang Menimbulkan Korban Jiwa

Olahraga sepakbola seharusnya menjadi hiburan sekaligus menjadi pemersatu antar daerah di Indonesia. Tapi nyatanya, bentrokan antar suporter bola yang sering terjadi sepertinya malah membuktikan sebaliknya.

Melihat bagaimana oknum suporter ini begitu beringas, nyawa seolah seperti tidak ada harganya. Berikut ini 6 suporter bola Indonesia yang meninggal di tangan bangsanya sendiri yang ironisnya juga pecinta bola.

1. Eko Prasetyo dan Slamet – Suporter Arema

Pada 19 Desember 2015 pukul 04:30 pagi terjadi bentrokan antara suporter Arema Cronus dan Bonek Persebaya. Rombongan supporter Arema yang berada dalam perjalanan untuk mendukung timnya dalam pertandingan Piala Sudirman di Sleman. Namun sayang, saat bus yang berisi rombongan Arema berhenti di SPBU, datanglah 4 truk berisi rombongan bonek yang kemudian menyerang bus tersebut.

Bus yang ditumpangi suporter Arema rusak parah [Image Source]
Dalam peristiwa itu, Eko Prasetyo yang ditarik keluar dari bus dan dipukuli dengan batu hingga tewas di tempat. Sementara itu, di tempat terpisah bentrokan juga terjadi ketika rombongan Bonek menyerang rombongan Arema. Slamet si supir mobil yang menggunakan seragam Arema juga dihajar. Ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

2. Andika – Suporter Sriwijaya FC

Pada 18 Februari 2014 lalu, pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Persijap Jepara di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring ternyata berujung bentrok. Andika yang merupakan salah satu suporter Sriwijaya FC tewas karena ditusuk.

Pertandingan Sriwijaya FC dan Persijap Jepara [Image Source]
Saat itu setelah pertandingan usai, korban dan temannya hendak keluar dari stadion. Namun begitu keluar ternyata ada suporter kelompok lain dengan pakaian hitam langsung menyerang korban dan temannya. Korban tidak sempat kabur dalam peristiwa itu sementara teman-temannya berhasil menyelamatkan diri.

3. Dian Rusdiana – Suporter Persitara

Pada kompetisi Superliga 2008/2009, seorang suporter Persitara Jakarta Utara meninggal dunia setelah menyaksikan pertandingan antara Pelita Jaya dan Persitara. Korban adalah Dian Rusdiana yang saat itu masih berusia 16 tahun.

Suporter Persitara [Image Source]
Korban saat itu diserang di pintu bus dengan senjata tajam. Setelah terjatuh, ia masih dikeroyok oleh sekelompok orang beratribut Jakmania di depan pintu tol Lebak Bulus.

4. Fathul Mulyadin – Suporter The Jackmania

Fathul Mulyadin yang merupakan suporter The Jackmania tewas dianiaya suporter Persipura Jayapura di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Pada 6 Februari 2008 lalu, ia bersama seorang rekan berangkat untuk menonton pertandingan antara Persija dan Persipura.

Suporter The Jackmania ungkapkan belasungkawa [Image Source]
Ketika sampai di depan pintu I stadion, ia dan rekannya dicegat sekelompok suporter yang mengenakan atribut Persipura Jayapura. Meski sempat berusaha lari, Fathul tidak berhasil meloloskan diri. Ia dikeroyok hingga akhirnya meninggal dunia.

5. Joko Riyanto – Suporter Persis Solo

Pada 22 Oktober 2014 lalu, terjadi kerusuhan antar suporter dalam laga Persis Solo melawan Martapura FC. Dalam kerusuhan tersebut, Joko Riyanto yang merupakan suporter Persis Solo meninggal dunia.

Suasana duka di rumah keluarga Joko Riyanto [Image Source]
Pihak kepolisian mengatakan bahwa Joko Riyanto adalah korban pengeroyokan. Ia tertembus benda tajam sedalam 8cm yang mengenai paru-parunya.

6. Rangga Cipta Nugraha – Suporter Persib

Pada laga Persija melawan Persib di Stadion Gelora Bung Karno 27 Mei 2012 lalu, kembali terjadi kericuhan. Rangga Cipta Nugraha adalah salah satu dari 3 korban tewas karena pengeroyokan suporter pada hari itu.

Foto Rangga Cipta Nugraha [Image Source]
Rangga yang merupakan suporter Persib diseret keluar stadion dan dikeroyok oleh pendukung Persija. Ia akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan kondisi yang mengenaskan. Ia tewas dengan tubuh penuh luka memar dan wajah yang rusak parah akibat sayatan benda tajam.

Tidak hanya 6 orang tersebut, masih ada banyak korban meninggal lain akibat bentrokan suporter bola yang pernah terjadi di Indonesia. Yang lebih membuat miris, hal seperti ini terus saja terjadi dan seolah seperti tidak ada habisnya. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi karena kita semua adalah satu bangsa Indonesia. Apakah moral, empati dan kemanusiaan kita sudah begitu terkikis sampai hal seperti ini bisa terjadi?

Mari bertindak lebih bijak dan tidak mengedepankan emosi saja. Semoga untuk kedepannya tidak ada lagi kejadian serupa. Semoga pada akhirnya sepakbola benar-benar bisa menjadi alat pemersatu, bukan pemecah belah.

Share
Published by
Tetalogi

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago