Olahraga

Kisah Pilu Raja Sepak Bola Sumatera, dari di Tinggal Pemain Sampai Terancam Bangkrut

Berbicara mengenai raja sepak bola asal Sumatra, pastinya tak afdol apabila tidak memasukkan nama Sriwijaya FC di kategori tersebut. Sebagai salah satu kesebelasan yang berasal di salah satu pulau terbesar Indonesia, tim ini memiliki kiprah yang mentereng di kompetisi tanah air. Kendati apabila dilihat secara umur mereka masih masih muda lantaran berdiri tahun 2004 lalu. Sriwijaya sendiri sudah memenangkan trofi ISL, Piala Indonesia, Piala Inter Island Cup, dan beberapa kejuaraan pramusim.

Apabila melihat hal tersebut klub berjuluk Laskar Wong Kito ini bukanlah tim yang bisa dipandang remeh di percaturan sepak bola nasional. Tapi sayang rekam jejak emas tersebut berubah menjadi sebuah catatan kelam di kompetisi Liga 1 musim 2018 ini. Kesebelasan yang bermarkas di stadion Jakabaring ini terancam gulung tikar. Tidak itu saja, mereka juga alami sebuah eksodus perpindahan pemain. Sejak tulisan ini dibuat, sudah ada sembilan pemain baik asing atau lokal yang hijrah dari bumi Palembang.

Juara Sriwijaya FC [Sumber Gambar]
Kondisi yang bisa dikatakan alami perubahan 360 derajat, dari kesebelasan favorit juara di awal musim menjadi tim yang dimungkinkan bisa turun kasta. Meski saat ini masih berada diurutkan keempat tertanggal 7 Juli 2018, namun apabila tidak segera diselesaikan masalah di tubuh Sriwijaya akan menyebabkan kejadian lebih besar lagi. Dan apabila hal itu benar-benar terjadi Pulau Sumatra akan kehilangan kekuatan di kompetisi sepak bola nasional. Seperti yang kita ketahui PSMS Medan yang jadi klub kasta teratas juga kini berada di dasar klasemen.

Pemain Sriwijaya yang pergi dari tim [Sumber Gambar]
Sebelum terjadi sebuah eksodus besar-besaran, klub ini terlebih dahulu tersandung masalah berupa sulitnya keuangan. Mengutip laman Kompas, kondisi tadi menyebabkan uang pelunasan transfer pemain belum dibayar dan gaji punggawanya serta pelatih klub Sriwijaya FC juga mampet selama dua bulan. Bagi kita apa yang dialami klub Palembang ini adalah kejadian klasik yang kerap menimpa kesebelasan tanah air. Dahulu ada Persik Kediri yang juga alami kendala uang setelah memasuki putaran kedua Liga 2007.

Pengurus dan Pelatih Sriwijaya FC [Sumber Gambar]
Menurut Bariyadi manajer tim yang dikutip dari laman Kompas, kesulitan keuangan yang melanda SFC saat ini juga diakibatkan usai musim 2007 lalu tidak ada kejelasan tutup buku keuangan SFC. Hingga tidak ada pertanggungjawaban dari pengurus tentang ke mana arah keuangan SFC. Lewat saku pribadi pengusaha asal Sleman tersebut kebocoran-kebocoran dana ditambalnya.

Sebagai seorang pencinta bola apa yang dialami klub Palembang ini adalah sebuah duku. Dan akan menyedihkan apabila mereka ke depan benar-benar kolaps di tengah kompetisi nasional. Lewat kejadian kita bisa melihat bagaimana perkembangan sepak bola Indonesia saat ini.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Lagi Ramai, Penipuan Modus ‘Cari iPhone Hilang,’ Waspadai Ciri-Cirinya

Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…

3 days ago

Rombongan Klub Motor Sunmori VS Warga Pengguna Matic Berujung Emosi

Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…

4 days ago

Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Cianjur, Korban Terus Bertambah

Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…

1 week ago

Wafatnya Tinggalkan Duka, Inilah Pesan dan Kesan Indah Paus Fransiskus Bagi Indonesia

Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…

1 week ago

Katanya Krisis Ekonomi Kok Malah Borong Emas, Ada Apa?

Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…

1 week ago

Beruntun, Terungkapnya 3 Kasus Pelecehan Pasien oleh Dokter yang Bikin Miris

Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…

2 weeks ago