Rencana penutupan beberapa gerai Giant belakangan ini memang mengejutkan banyak pihak. Seperti yang dikutip dari laman finance.detik.com, penutupan 6 toko Giant tersebut disebabkan oleh persaingan ritel makanan di Indonesia yang semakin ketat. Alhasil, anak usaha dari Hero itu praktis hanya tinggal menunggu waktu menjelang ditutup secara resmi.
Menariknya, Hero sebagai induk usaha daripada Giant memiliki sejarah panjang sebelum sukses menjadi bisnis ritel di tanah air. Berkat figur Muhammad Saleh Kurnia atau M.S Kurnia (Wu Lai Tjang), perusahaan yang dulu di awal-awal berdirinya bernama CV. Hero tersebut kini menjadi salah satu pemain ritel besar di Indonesia. Dikutip dari laman resmi Hero, hero.co.id, beginilah perjalanan bisnis M.S Kurnia membesarkan usahanya
Hidup susah menjadikan dirinya sebagai sosok pekerja keras
Merintis CV.Hero bersama sang kakak

Menginjak tahun 1954, Kurnia mencoba mendirikan bisnis bersama sang kakak, Wu Guo Chang dalam bentuk CV (Commanditaire Vennootschap) dengan nama CV. Hero. Sayang, sang kakak kemudian undur diri hingga menyisakan Kurnia seorang. Kondisi ini tak mengurangi dirinya untuk terus maju dan melakukan inovasi agar usahanya berkembang. Kesempatan baik itu datang saat masuk ke era 70-an, di mana ia belajar dari fenomena para ekspatriat luar negeri yang kerap pergi ke Singapura untuk berbelanja.
Gunakan strategi dan inovasi hingga sukses besarkan usahanya
Sukses menjadi perusahaan besar dan berkembang pesat di Indonesia
BACA JUGA: Kisah Mantan Ojek Payung yang Kini Sukses Kaya Raya dan Menjadi Ketua Ferrari Indonesia
Hero ataupun Giant, mungkin hanya nama supermarket bagi kita. Padahal di balik keberadaannya itu ada sebuah kerja keras yang jalannya agak berbeda dengan para millennial sukses masa kini yang menguasai pasar digital masa kini. Kini nasib banyak karyawan Giant yang dipertahankan ada di tangan pewaris bisnis MS Kurnia tersebut. Kita doakan saja semoga bisa bertahan atau melakukan inovasi-inovasi baru di tengah maraknya sistem belanja online.