Bagi penyuka sejarah Indonesia, Lukman Njoto pasti merupakan nama yang akrab di telinga. Keterlibatannya dalam Partai Komunis Indonesia (PKI) seakan jadi roller coaster di kehidupannya. Tak hanya itu, Njoto juga merupakan tokoh di balik berdirinya Lekra.
Dari orang yang mencintai seni, menjadi menjadi menteri, hingga dianggap berbahaya sebagai pentolan PKI. Garis hidup menuntunnya sebagai orang paling berbahaya dan dicari di Indonesia. Terlepas dari statusnya sebagai penggerak partai terlarang, Njoto adalah pribadi yang menarik untuk dipelajari.
Kecintaan terhadap literasi Njoto sudah tertanam sejak kecil. Sang ayah, Raden Sosro Hartono, membiasakan anak-anaknya untuk gemar membaca buku. Adik kandung Njoto, Sri Windarti, mengatakan bahwa Njoto muda suka membaca buku-buku berat berbahasa asing. Tak heran bila di usia belia, Njoto sudah mengenal tulisan-tulisan karya Marx, Lenin, dan Stalin.
Bersama Partai Komunis Indonesia, Njoto menjaring popularitas. Ketenarannya meningkat pesat, seiring kedekatannya dengan Aidit dan Lukman. Lebih dari itu, Njoto dipercaya untuk memelihara relasi dengan badan-badan perwakilan.
Lepas peristiwa 1965, Njoto tak pernah terlihat lagi oleh keluarganya. Beberapa pihak meyakini, pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur ini ditangkap dan dieksekusi mati. Namun hingga saat ini, keluarga tak pernah melihat tempat dirinya dimakamkan. Namun Svetlana yakin ayahnya tidak tertangkap karena kabarnya berada di Medan, Sumatera Utara, saat peristiwa G 30S/PKI terjadi.
BACA JUGA: Mengulik Kisah Hidup D.N. Aidit, Pria Agamis yang Jadi Petinggi PKI
Njoto tak pernah lagi ditemukan. Kenangannya hanya hidup kembali lewat buku dan ungkapan saksi mata. Sebuah harga yang sangat mahal untuk ditukar dengan ideologi yang justru menyeretnya pada jurang kehancuran.
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…
Hakim akhirnya bersikukuh menolak permohonan praperadilan dari Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Rismansyah. Dengan…
Di tengah kehidupan yang menjengahkan, ternyata kita harus percaya bahwa kebaikan itu akan selalu ada.…